Mohon tunggu...
yan BR
yan BR Mohon Tunggu... -

aku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fiksi

15 Maret 2012   14:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

sesudah membuat sesuatu yang di kira akan di hargain orang lain tetapi kenyataannya masih belum sesuai dengan harapan, terkadang seseorang terlalu memponis yang apa dia ketahui sebenarnya bukan kenyataan nya. tetapi apalah daya tangan tak sampai karena keterbatasan daya, yang membuat aku hampa tanpa di bery urayan alunan pikiran kata pembela, mungkinkah ini akan berjalan di keadaan non fiksi ku. realita adalah suatu kenyataan yang ada di pelupuk mata, tapi apa yang di sebut fakta hanyalah rekayasa yang di olah seperti nyata dengan elusan kata yang di polesi rumitnya kemewahan yang di tawarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun