Sentani -- Lajunya perkembangan ekonomi dan bisnis di masa ini sangat pesat, dan nyaris tidak bisa terbendung lagi. Banyak orang, sesaui dengan keinginan, kemampuan dan potensi yang dimilki terus berinovasi mengembangkan ekonomi dan bisnis guna bersaing secara kompetitiv.
Berbagai macam jenis usaha ditekuni oleh masing-masing orang dengan harapan bahwa usaha tersebut mampu meningkatkan ekonomi dan bisnisnya. Para pembisnis entah itu laki-laki atau perempuan tidak ketinggalan dengan terus melihat pangsa pasar dan peluang bisnis yang ada.
Demikian juga dengan salah satu pebisnis Orang Asli Papua (AOP) perempuan asal Sentani, Ny. Henauche Puraro Awoitauw. Dirinya dalam mengembangkan bisnisnya, tidak tanggung-tanggung dan berani ambil resiko untuk bersaing dengan saudara-sauadar dari luar Papua di bidan usaha Salon & Bridal.
Jika sepintas ditelaah, maka usaha yang dijalaninya terkesan nekat. Mengapa ? karena hampir sebagian besar pebisnis yang bergerak di bidan salon & bridal itu rata-rata orang pendatang. Tetapi kemudian, muncullah Ny. Henauche Puraro Awoitauw di bidan usaha ini ada suatu gebrakan baru bagi perempuan-perempuan Papua.
"Pembukaan Salon tersebut sebagai salah satu upaya untuk memotivasi perempuan asli Papua. Bahwa, orang Papua juga bisa berinovasi dan tentunya bisa bersaing di dunia usaha kecantikan," ujar Owner Uce Salon & Bridal, Ny. Henauche Puraro Awoitauw pada saat Grand Opening Uce Salon, Kota Sentani, Jumaat (25/02/2022)Â
Dikatakan, dirinyalah orang Papua pertama di Sentani yang membuka usaha seperti (kecantikan) ini. Dirinya merasa sangat termotivasi untuk membuka usaha Salon ini. Uce juga ingin memberikan motivasi kepada perempuan-perempuan Papua yang lainnya khususnya perempuan Sentani, bahwa perempuan Papua juga bisa.
Uce mengatakan, bahwa pihaknya menyediakan treatment creambath, hair spa, catok, facial, blow, body spa, manicure, pedicure, gunting rambut, pewarnaan, sambung rambut, smoothing Matrix, Hight Light rambut, masker dan lain sebagainya.
"Nanti untuk promo diskon treatment atau untuk semua perawatannya, berlaku hari Senin 28 Februari 2022 hingga 10 hari ke depan," kata Uce Puraro, didampingi salah satu tokoh perempuan Papua Telly Tessa Sokoy Akobiarek.