Mereka menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak pilih. Demonstrasi ini berujung pada tragedi Triangle Shirtwaist Factory pada tahun 1911, di mana lebih dari 140 pekerja perempuan meninggal dalam kebakaran pabrik, menyoroti kondisi kerja yang buruk dan tidak aman yang dihadapi banyak pekerja perempuan saat itu.
Penetapan Hari Perempuan Internasional
Konferensi Wanita Sosialis Internasional pertama, yang diadakan di Kopenhagen pada tahun 1910, memainkan peran penting dalam penentuan Hari Perempuan Internasional.Â
Di konferensi ini, aktivis Jerman Clara Zetkin mengusulkan ide untuk memiliki hari internasional untuk mempromosikan kesetaraan hak perempuan dan hak pilih perempuan. Usulan ini diterima dengan suara bulat oleh lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, termasuk perwakilan serikat pekerja, partai sosialis, dan kelompok perempuan yang bekerja untuk hak pilih perempuan.
Perkembangan Selanjutnya
Pada awalnya, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai negara.Â
Namun, sejak 1917, setelah perempuan di Rusia melakukan protes dan pemogokan untuk "Roti dan Perdamaian" di tengah-tengah Perang Dunia I dan menjelang Revolusi Rusia, tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai hari perayaan internasional tahunan. Aksi protes ini memicu perubahan signifikan di Rusia, termasuk pemberian hak pilih kepada perempuan.
Pengakuan Resmi PBB
Pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai merayakan Hari Perempuan Internasional secara resmi, dan sejak itu, hari ini telah menjadi fokus global untuk merayakan pencapaian perempuan dan mendorong kesetaraan gender. Tema tahunan sering digunakan untuk menyoroti isu spesifik terkait gender, dan perayaan berlangsung di seluruh dunia dengan berbagai acara yang mengakui kemajuan dan tantangan yang masih dihadapi dalam pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Sejak awalnya sebagai pergerakan buruh dan hak pilih di Amerika Utara dan Eropa, Hari Perempuan Internasional telah berkembang menjadi perayaan global kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. Ini adalah hari untuk mengenang perjuangan yang telah dilalui, merayakan pencapaian, dan terus berupaya untuk mencapai kesetaraan penuh bagi perempuan di seluruh dunia.
Menuju Masa Depan yang Lebih Inklusif
Perayaan Hari Perempuan Internasional adalah pengingat bahwa perjuangan untuk kesetaraan gender masih berlangsung. Meskipun telah banyak kemajuan, masih banyak tantangan yang harus diatasi, termasuk diskriminasi gender, kekerasan terhadap perempuan, dan ketidaksetaraan di tempat kerja.
Mari kita gunakan momentum ini untuk merayakan pencapaian perempuan Indonesia, sambil juga terus mendorong perubahan positif. Dengan bekerja bersama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan adil bagi semua, di mana setiap perempuan dan anak perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih potensi penuh mereka.
Selamat Hari Perempuan Internasional 2024. Teruslah berjuang, menginspirasi, dan membuat perbedaan. Keberanian dan kontribusi Anda sangat berarti bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H