Artikel "Integrating Information Literacy and Academic Writing: Developing a Self-Assessment Scale of Information-Based Academic Writing" oleh Chengyuan Yu  membahas pentingnya menulis di universitas sebagai sarana untuk membangun pengetahuan, mendidik mahasiswa, dan mengembangkan karir akademis. Penulis mengidentifikasi tantangan dalam penulisan akademik yang terkait dengan ledakan informasi dan kebutuhan untuk memiliki kemampuan literasi informasi dalam proses menulis. Tujuan studi ini adalah mengembangkan skala penilaian diri yang mengintegrasikan literasi informasi ke dalam proses penulisan akademik.
Studi ini meninjau penelitian sebelumnya yang menghubungkan literasi informasi dan penulisan akademik. Penelitian-penelitian ini umumnya menggunakan instrumen yang tidak menghubungkan dengan baik kedua konstruk tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha mengembangkan skala penilaian diri baru yang lebih terintegrasi.
Penelitian ini melibatkan dua tahap: penilaian kualitatif oleh ahli dan validasi kuantitatif oleh penulis akademik. Skala awal dikembangkan berdasarkan teori-teori literasi informasi dan penulisan akademik, kemudian disempurnakan melalui penilaian oleh enam ahli dalam bidang bahasa dan penulisan akademik. Setelah itu, skala ini diuji secara kuantitatif pada 873 partisipan yang merupakan penulis akademik dalam bidang pendidikan.
Hasil penelitian ini menyajikan proses validasi skala penulisan akademik berbasis informasi. Skala ini terdiri dari empat subskala: kognitif, metakognitif, sosial, dan emosional. Analisis faktor mengkonfirmasi struktur internal dari setiap subskala dan kesesuaian dengan model konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan skala.
Subskala Kognitif: Memasukkan proses literasi informasi dan penulisan akademik. Ini terdiri dari berbagai item yang mencakup aspek-aspek seperti penentuan kebutuhan informasi, akses, evaluasi, pemahaman, dan penggunaan informasi secara etis.
Subskala Metakognitif: Berfokus pada kesadaran dan regulasi diri penulis dalam proses penulisan berbasis informasi.
Subskala Sosial: Menggambarkan konteks sosial penulisan di pendidikan tinggi dan bagaimana hal ini mempengaruhi penulisan akademik.
Subskala Emosional: Menyoroti aspek emosional yang terlibat dalam penulisan akademik, termasuk motivasi dan sikap terhadap penulisan.
Studi ini menegaskan bahwa literasi informasi dan penulisan akademik merupakan proses yang terintegrasi. Penulis menyarankan agar pustakawan akademik, instruktur penulisan, dan ahli konten bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan literasi informasi dan penulisan mahasiswa. Hasil penelitian ini juga menyarankan bahwa proses evaluasi informasi dalam penulisan akademik merupakan aspek penting yang sering diabaikan dalam definisi literasi informasi untuk tujuan umum.
Skala yang dikembangkan dalam penelitian ini mengintegrasikan dan menutupi berbagai dimensi literasi informasi dan menghubungkannya dengan penulisan akademik. Skala ini bisa digunakan sebagai alat penilaian dalam pengajaran kolaboratif antara instruktur penulisan, literasi informasi, dan pengetahuan konten. Ini juga memfasilitasi pembelajaran mandiri dan kesadaran metakognitif mahasiswa tentang penulisan akademik berbasis informasi.