Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebosanan sebagai Ruang Kreativitas Pemecahan Masalah Tulisan Ilmiah

1 November 2023   12:36 Diperbarui: 1 November 2023   12:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat merasa bosan dan pikiran mulai mengembara, banyak dari kita yang cenderung merasa tidak nyaman dan mencari cara untuk mengisi waktu tersebut dengan aktivitas yang menstimulasi. Namun, apakah pernah terpikirkan bahwa momen kebosanan itu dapat menjadi salah satu waktu paling produktif dalam proses pemecahan masalah, terutama dalam dunia penelitian dan akademik?

Kebosanan seringkali disalahartikan sebagai kondisi yang merugikan dan harus segera dihindari. Padahal, dalam keadaan bosan, otak kita sebenarnya sedang dalam kondisi yang sangat optimal untuk menciptakan ide-ide baru dan menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Ini karena saat kita merasa bosan, otak kita tidak sibuk dengan tugas-tugas rutin dan memiliki lebih banyak kebebasan untuk menjelajahi ruang kreatif.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Central Lancashire pada tahun 2013 menemukan bahwa orang yang diberikan tugas membosankan sebelum menyelesaikan tugas kreatif cenderung menampilkan hasil yang lebih kreatif dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan tugas membosankan terlebih dahulu. Ini menunjukkan bahwa kebosanan bisa menjadi pemicu untuk memicu kreativitas dalam menemukan solusi atau menjawab pertanyaan penelitian.

Dalam keadaan relaksasi, otak kita bekerja dengan cara yang berbeda dibandingkan saat kita sedang fokus pada tugas tertentu. Saat otak kita dalam keadaan tenang, area otak yang berhubungan dengan kreativitas, seperti korteks prefrontal, menjadi lebih aktif. Ini memungkinkan kita untuk membuat koneksi antara ide-ide yang mungkin tidak tampak terkait pada awalnya, membuka jalan untuk solusi yang inovatif dan pemikiran kreatif.

Dalam dunia penelitian dan akademik, pemecahan masalah adalah salah satu keahlian penting yang harus dimiliki oleh para peneliti dan akademisi. Saat kita menghadapi suatu masalah atau pertanyaan penelitian yang sulit dijawab, terkadang jawabannya tidak ditemukan dalam teks buku atau literatur ilmiah. Seringkali, jawaban tersebut muncul saat pikiran kita mulai mengembara dan menjelajahi berbagai kemungkinan tanpa batasan.

Untuk memanfaatkan kebosanan sebagai alat pemecahan masalah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Buat Ruang untuk Pikiran Mengembara: Saat Anda merasa bosan, biarkan pikiran Anda bebas mengembara tanpa memaksakan diri untuk fokus pada suatu tugas. Ini bisa dilakukan melalui meditasi, jalan-jalan santai, atau duduk diam tanpa melakukan apa-apa.
  2. Coba Pendekatan Berbeda: Saat menghadapi masalah atau pertanyaan penelitian, coba pikirkan dari perspektif yang berbeda. Jangan terpaku pada metode atau teori yang biasa Anda gunakan. Jadikan kebosanan sebagai kesempatan untuk memikirkan pendekatan baru yang mungkin belum pernah Anda coba sebelumnya.
  3. Jangan Takut Mencatat: Saat ide atau solusi muncul di benak Anda, jangan ragu untuk mencatatnya. Meskipun mungkin terlihat sederhana atau tidak relevan pada awalnya, ide-ide tersebut bisa menjadi solusi yang Anda cari.
  4. Bicarakan dengan Orang Lain: Terkadang, berbicara dengan orang lain bisa membuka sudut pandang yang baru. Jangan ragu untuk mendiskusikan masalah atau pertanyaan penelitian Anda dengan rekan sejawat, mentor, atau bahkan orang di luar bidang keahlian Anda.

Dengan membiarkan pikiran kita mengembara dan memanfaatkan keadaan relaksasi, kita dapat membuka pintu untuk solusi dan jawaban yang mungkin tidak pernah kita temukan dalam keadaan sibuk dan tertekan. Jadi, selanjutnya saat Anda merasa bosan, ingatlah bahwa itu bisa menjadi kesempatan emas untuk menemukan solusi kreatif atas masalah atau pertanyaan penelitian yang sedang Anda hadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun