Peran dosen pembimbing untuk studi doktoral sangatlah penting.
Inilah yang membedakan proses studi doktoral dan studi tahapan sebelumnya, karena dosen pembimbing yang mendampingi mahasiswa dari awal sampai akhir. Â Pengalaman saya menjalani studi doktoral, tidak ada yang memberi tahu saya bagaimana mencari dosen pembimbing dengan berbagai pertimbangannya. Â Kalau mengerti apa saja pertimbangan untuk mencari dosen pembimbing, kita bisa menentukan universitas mana yang akan kita masuki.
Ini tiga tips untuk mencari dosen pembimbing.
#1 SESUAIKAN KEPAKARAN CALON DOSEN PEMBIMBING DAN MINAT ANDA
Ini tahap yang menentukan.
Dosen yang memiliki kepakaran yang berbeda dari minat anda, akan membuat anda sulit untuk beradaptasi. **Karena sepanjang studi doktoral, anda perlu mempertimbangkan masukan dari dosen pembimbing tersebut.
Sebelum anda memulai studi, ada baiknya lihat daftar kepakaran dari dosen-dosen yang ada di universitas yang akan ada tuju. Sebelum saya memulai studi doktoral, saya berdiskusi lewat email terlebih dahulu dengan dosen-dosen dari bidang yang saya minati. Ini saya lakukan sebagai upaya pengenalan agar riset doktoral saya sesuai dengan minat saya. Dan ternyata benar, selama studi, komunitas ilmiah mana yang perlu saya ikuti, buku apa saja yang perlu dibaca, dan kegiatan ilmiah apa yang perlu saya ikuti, dosen pembimbing yang memberi info. Bayangkan jika saya kepakarannya tidak sesuai minat saya, praktis saya akan sangat sulit mengikuti.
Kenali siapa saja dosen yang ada di universitas yang akan kita tuju dan hubungi mereka untuk perkenalan. Dengan mengenal kepakaran para calon dosen pembimbing, anda akan mudah beradaptasi dengan program S3. Studi doktoralmu akan sesuai dengan minatmu.
Selamat berkenalan!
#2 HUBUNGI PARA ALUMNI DAN MAHASISWA BIMBINGAN CALON DOSEN PEMBIMBING YANG DITUJU