KENAPA BISA MALAS BELAJAR ?
Banyak orang tidak sadar kalau penyebab orang tidak bisa memahami pelajaran sebenarnya bukan karena isi atau konten dari pelajaran itu atau karena malas. Kalau soal rasa itu memang bisa muncul kapan saja. Tapi seseorang disebut malas karena ada hal penting yang harus dilakukan tapi tak kunjung dilakukan.
Kalaupun dilakukan maka hasilnya tidak akan baik. Begitu juga dalam konteks belajar, rasa malas yang membuat seseorang bisa melakukan plagiarisme terhadap karya orang lain ketika mengerjakan tugas.
Kalau tugas belajarnya dibuat sendiri maka hasilnya lebih banyak asal-asalan. Â Rasa malas ini yang perlu diselesaikan dengan mengetahui penyebabnya. Malas tidak muncul begitu saja.
Deni Mahardika dalam bukunya Menerapkan "Hypnostudying" : Strategi Cerdas Membuat Peserta Didik Keranjingan Belajar, mengatakan bahwa penghalang orang untuk bisa semangat belajar adalah "mental-block". Mental Block  diartikan oleh Deni sebagai "kondisi mental yang menghambat seseorang dalam mencapai keinginannya yang sebenarnya berasal dari belief atau keyakinan yang membatasi."
 Mental-block bisa menjelma dalam berbagai wujud, seperti rasa sulit, rasa tidak mungkin, rasa tidak percaya diri, dan tentu saja rasa malas. Ini semua yang membuat seseorang jadi tidak punya mood untuk belajar. Belum mulai belajar, sudah rasa malas.
Mental-block ini yang membuat orang tidak bisa mencapai keberhasilan dalam hidup. Mental-block yang menghalangi seseorang yang mendapat ilmu pengetahuan baru. Karena cara kerjanya di dalam pikiran, maka  mental-block yang menjadikan seseorang tidak bisa mempelajari ilmu baru, atau dalam bahasa lain.
Kemampuan untuk menyerap pengetahuan dan skill baru menjadi terhalang. Apapun yang mau dipelajari, kalau sudah muncul mental-block maka pasti tidak akan berhasil.
Tanpa disadari sebenarnya mental-block itu disebabkan oleh diri sendiri. Walaupun kita bisa berkata bahwa ada juga faktor di luar diri yang mempengaruhi. Seperti saat kita akan belajar sesuatu yang baru, lalu ada orang lain yang berkata "ah itu tidak penting".
Memang kata-kata orang lain bisa berpengaruh bagi kita tapi yang paling menentukan adalah diri sendiri. Orang lain mau berkata apa, yang penting tidak kita setujui, maka tidak akan muncul mental-block. Yang perlu diwaspadai pertama-tama adalah apa yang kita katakan pada diri sendiri. Atau lebih tepatnya, kalimat-kalimat dalam hati kita.