Mohon tunggu...
Yan veraosmana
Yan veraosmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glang-Glong Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ngerokok lan Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bisnis Kesempatan di Dalam Kesempitan

17 Februari 2023   20:20 Diperbarui: 17 Februari 2023   22:49 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Itulah kepintaran ku, kala melobi para petani dengan topeng kedermawanan dan keikhlasan. Bahkan tidak hanya petani saja, tetapi para penguasa di desaku maupun didaerah lainya pun, ikut-ikutan seperti para petani. Kala mereka hendak maju dalam kontestasi pilkades, pilkada maupun pileg. 

Mereka datang berduyun-duyun untuk meminta bantuan sokongan dana. Dan akupun dengan suka rela membantu mereka.

Dan setelah mereka duduk di kursi empuk dengan segala pengaruh kekuasaannya. Mereka pasti dengan senang hati, mau mendukung keinginan ku. Demi kemajuan usahaku. 

Bahkan mereka sudi membuat peraturan petani. Yang tidak boleh menjual hasil panennya kepasar-pasar atau tengkulak- tengkulak lainya.

Meskipun kebijakan tersebut sudah membuat banyak pengusaha-pengusaha beras pada mengamuk. Tapi aku tidak memperdulikan hal tersebut.

Karena aku tidak meminta hal itu secara langsung. Selain itu juga, karena aku selalu memberikan bantuan berupa uang dan lainya secara cuma-cuma. Sedangkan para saingan ku tidak pernah memberikan hal tersebut kepada para petani maupun penguasa di desa atau didaerah antah berantah ku.

Apalagi kala beras harganya tinggi. Para petani pun tidak bakalan menjerit, sebab mereka sudah punya simpanan gabah tuk dijadikan beras. 

Itulah aku, si juragan beras dari daerah antah beratah. Yang hartanya berlimpah ruah, dengan rumah mewah, mobil wah dan hamparan sawah. 

Kini, akupun mulai merambah kebisnis wisata. Lantaran ada kemudahan aturan dari para penguasa yang dulu. Aku pinjami uang, Kala hendak ikut pilkada.

Gubrakkkkkkkkk brakkk. "Bangun-bangun sudah siang. Sana kerja jangan tiduran melulu". Teriak istriku sambil terus ngomel-ngomel didepan ku. 

Waduh...ternyata itu hanya mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun