Seklumit Kesan Klimaks Bersama Kompasiana
Hampir tiga bulan, usai bergelut dengan berbagai macam aktiftas harian demi sebuah makan atau sarapan. Aku memulai meluangkan waktu, untuk langsung bergulat dan bergumul bersama Kompasiana. Disaat itu, ku awali dengan penuh semangat serta kemesraan yang hebat nan penuh gairah.
Dan aku merasakan ada sebuah harapan besar, hingga aku sendiri sangat menikmatinya. Karena kreatifitasku dalam menuliskan segala hal, sudah mulai terwadahi dengan baik. Meskipun aku harus lebih banyak belajar dari para senior-senior dan lainya.
Bicara kepuasan batin. Jujur aku sangat merasa puas sekali. Lantaran segala hal, yang selama ini belum tersalurkan, bisa terealisasikan dengan cepat dan baik, serta ada ruang perbaikan. Hingga akhirnya aku merasa klimaks.Â
Entah sudah berapa kali, aku bisa merasakan nikmatnya klimaks, saat menuangkan segala cerita fiksi ku. Di dalam angan ku. Dan sekali lagi, aku katakan. Ini adalah sebuah rasa klimaks yang teramat nikmat, dimana aku sendiri bisa mengaktualisasi diriku dengan sebuah karya, melalui coretan-coretan fantasi pikiranku. Entah bermanfaat atau pun tidak, setidaknya aku sudah mencoba.
Ya, bisa dibilang, aku sangat puas. Meski beberapa kali kena teguran prihal foto-foto tanpa ada keterangan darimana asalnya serta sumbernya. Tetapi aku sudah merasa bahagia, karena berada di tempat ini.
Buat mecurahkan segala rasa gundah gulana ku, tentang kehidupan, tentang pengalaman dan harapan maupun lainya. Kedalam sebuah tulisan, dan jelas bukan sekadar mengkoreksi teori kebutuhan manusia seperti ku.Â
Tetapi diatas kebutuhan semuanya, terutama anak-anak ku, yang didasari dari sebuah kebahagiaan dan Kepuasan. Guna berkontribusi pada kehidupan ku serta generasi penerusku. Entah itu, buat bahan leluconan ataupun buat bahan renungan.
Sehingga aku bisa merasakan sebuah manfaat besar, setelah bergabung di Kompasiana. Dimana, aku sendiri selalu bisa berfikir positif tentang arti hidup, tentang konsep diri, tentang sebuah kenyataan kehidupan. Dengan harapan bisa membawa pemikiran ku, ke arah yang lebih baik lagi.
Terutama anak-anak ku. Yang sudah mulai melirik dan merayu Kompasiana. Agar dirinya segera mendapat ijin dariku, untuk segera bergabung. Entah apa tujuanya, tetapi kulihat dilaptopnya penuh coretan-coretan ala remaja kekinian. Yang sangat menginginkan sebuah perubahan besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H