Jangan Pacaran Jangan Mendekati Zina
"Bapak Galak, bapak terlalu mengekang ku. Aku tidak bebas". Ucapan itu keluar dari anak perempuanku yang tengah beranjak remaja.
Tapi aku tetep kukuh pada pendirianku. Dan aku, akan terus Selalu mengatur waktu, dan terus mengawasi kemana pun anak ku pergi. " Boleh kamu berkata demikian, tapi kelak kamu akan merasakan beban dosa sebagai orang tua, saat tak bisa mendidik anaknya. Tak bisa memberikan contoh anaknya terhadap hal-hal baik". Jawab ku dengan lembut.
Kamu tak mungkin tahu nak. Betapa beratnya menjadi seorang ayah dan betapa beratnya tanggungjawab sebagai orang tua, saat memiliki anak perempuan.
Nak!!!. Diluar sana, di dunia remajamu, dunia yang menurut mu indah penuh kebebasan. Penuh dengan kesenangan tapi semu, namun dibaluti keindahan dan kenikmatan. Kenapa bapak bilang demikian?. Karena bapak mu sudah pernah remaja. Dan kala itu kakek nenekmu selalu melarang bapak mu ini berpacaran. Kamu tahu apa tidak jawaban bapak mu kala itu?. Ya, sama persis seperti kamu memprotes langkah bapak mu ini.
" Ingat yah Nak!!!, Pegang agama mu, pahami lah segala laranganya dan jalankan lah segala perintanya. Paham!!.
Dulu. Kakek nenek mu selalu meminta keturunanya, tidak boleh mendekati zina. Dan pacaran itu, bisa dibilang atau dikatagorikan mendekati zina. Ingat itu anak ku". Ujarku seraya mengusap rambut anak ku, yang tengah merajuk.
Apa enaknya pacaran anak ku?. Ciuman, pegangan tangan, nonton, jalan-jalan. Terus manfaatnya buat mu apa? Setelah itu Pulang kerumah, sekali lagi, manfaatnya apa yang kau bawa? Apa itu bisa membantu masa depanmu? Coba dipikirkan jawaban pertayaan dari bapak mu ini. Terus saat pacaran, pasti awalnya kamu akan menolak untuk diajak pegangan tangan, lalu ciuman. Karena kamu tahu itu, pasti tidak boleh. Tetapi, lama-kelamaan kamu tidak akan sanggup untuk menolak godaan itu, paham!.
Apalagi kalo sang pacar ngotot minta ciuman, dengan cara mengancam ini itu. " Dan saat tidak diberi, pacarmu pasti nanti akan marah dan ngambek. Terus akhirnya kamu mengalah atas nama cinta sejati. Prettt lah". Wkakkaka cletuk ku. Di iringi gelak tawa anak ku.
Kamu pasti tak kepikiran, betapa besarnya dosa kedua orang tua mu, dan dosa mu saat melakukan itu. Dan begitu kamu ciuman sekali saja. Terus rasanya menurut mu nikmat, yang bikin hati mu deg deg serrr. Serta jiwamu melayang ke angkasa. Maka berdosalah ayah ibu mu, kakek nenekmu saat itu, anak ku. Cobalah kamu pahami dari sisi ini. Anak ku, kasih sayang orang tua tidak ada batasnya, begitu pula dosanya.
Ingat anak ku. Jangan pacaran, jangan mendekati zina atas nama cinta sejati. Karena kalau sudah merasakan sekali, dipastikan besoknya akan terulang dan terus berulang. " Dampaknya, bukan kamu saja yang berdosa. Tapi ini loh, kedua orang tuamu, yang sedari kamu orok. Mencurahkan kasih sayangnya untuk mu. Tapi balasan mu apa, kan hanya memberikan kami dosa. Padahal kamu sendiri belum tentu bisa membalas kebaikan dan kasih sayang kami selaku kedua orang tuamu". Ingat itu yah anak ku. Hindari pacaran jauhi lah zina dan jangan sekali-kali mendekati zina.