Mohon tunggu...
Yan veraosmana
Yan veraosmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glang-Glong Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ngerokok lan Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jangan Pacaran, Jangan Mendekati Zina

6 November 2022   09:57 Diperbarui: 6 November 2022   20:01 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Pacaran Jangan Mendekati Zina

"Bapak Galak, terlalu mengekang. Aku tidak bebas". Ucapan itu keluar dari anak perempuanku yang tengah beranjak dewasa.

Tapi aku tetep kukuh pada pendirianku. Dan Akan terus Selalu mengatur waktu, dan terus mengawasi kemana pun dia pergi. " Boleh kamu berkata demikian, tapi kelak kamu akan merasakan beban dosa sebagai orang tua saat tak bisa mendidik anaknya". Jawab ku dengan lembut.

Kamu tak mungkin tahu. Betapa beratnya menjadi ayah dan betapa beratnya tanggungjawab orang tua saat memiliki anak perempuan.

Nak!!!. Diluar sana, di dunia remajamu, dunia yang menurut mu indah, penuh dengan kebebasan. Penuh dengan kesenangan semu, tapi dibaluti keindahan dan kenikmatan. Kenapa bapak bilang demikian?. Karena bapak mu sudah pernah remaja. Dan kala itu kakek nenekmu selalu melarang bapak mu ini berpacaran. Kamu tahu apa tidak jawaban bapak mu kala itu. Ya, sama persis seperti kamu.
" Ingat yah Nak!!!, Pegang agama mu, pahami segala larangan dan perintanya. Paham!!. Kakek nenek mu selalu meminta keturunanya tidak boleh mendekati zina. Dan pacaran itu bisa dibilang mendekati zina dari kacamata agama. Ingat itu anak ku". Ujarku seraya mengusap rambut anak ku yang tengah merajuk.

Apa enaknya pacaran anak ku. Ciuman, pegangan tangan, nonton, jalan-jalan. Terus manfaatnya apa? Setelah itu Pulang kerumah bawa apa? Apa itu bisa membantu masa depanmu? Coba dipikirkan jawaban  pertanyaan dari bapak mu ini. Terus saat pacaran, pasti awalnya kamu akan menolak untuk diajak pegangan tangan lalu ciuman. Karena kamu tahu itu tidak boleh. Tetapi, lama-kelamaan kamu tidak akan sanggup untuk menolak godaan itu, paham!.

Apalagi kalo sang pacar ngotot minta ciuman dengan cara mengancam ini itu. " Dan saat tidak diberi, pacarmu pasti nanti akan marah dan ngambek. Terus akhirnya kamu mengalah atas nama cinta sejati. Prettt". Wkakkaka cletuk ku. Di iringi gelak tawa anak ku.

Kamu pasti tak kepikiran betapa besarnya dosa mu saat melakukan itu. Dan begitu kamu ciuman sekali. Terus rasanya menurut mu nikmat, yang bikin hati mu deg deg serrr. Serta jiwamu melayang ke angkasa. Maka berdosalah ayah ibu mu saat itu anak ku. Cobalah kamu pahami dari sisi ini. Kasih sayang orang tua tidak ada batasnya, begitu pun dosanya.

Ingat anak ku. Jangan pacaran, jangan mendekati zina atas nama cinta sejati. Karena kalau sudah merasakan sekali, dipastikan besoknya akan terulang dan terus berulang. " Dampaknya, bukan kamu saja yang berdosa. Tapi ini loh, kedua orang tuamu, yang sedari kamu orok. Mencurahkan kasih sayangnya untuk mu. Tapi balasan mu apa, kan hanya memberikan kami dosa. Padahal kamu sendiri belum tentu bisa membalas kebaikan dan kasih sayang kami selaku kedua orang tuamu". Ingat itu yah anak ku. Hindari pacaran jauhi zina dan jangan sekali-kali mendekati zina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun