Berceritalah aku dengan hatiku sendiri. Bingung... mulailah ceritanya tentang perjuangan seorang pemuda dalam imajinasi pencariannya.
Setiap hari dalam waktu dan ruangnya, pemuda itu selalu beranjak ke perairan laut yang begitu dalam jauh dari tepian pantai. Entah mengapa dan apa yang menjadi tujuan si pemuda itu...??? tidak ada yang mengetahuinya.
Waktu itu mentari enggan menyapa dunia. Tapi, pemuda itu memaksakan niatnya untuk mencari kerang di laut yang jauh dari tepian pantai. Jarum jam terasa lelah menggerakan detik demi detik bahkan menit sekalipun saat pemuda itu terlena dengan kesibukannya menyelam dan terus menyelam kedalaman laut itu. Serasa alam pun tak dihiraukan tujuannya itu.
Bulan menyapa dengan terangnya yang begitu menyilaukan mata... ada keajaiban yang dirasakan pemuda itu... dia berhasil menemukan sebuah kerang mutiara yang indah dan menawan. Dialah pemilik dunia sekarang... Dialah pencari mutiara itu...
Dengan tergesa-gesa dibawa pulanglah kerang mutiara itu... hati senang dan tak dapat diartikan semua kesenangan saat itu... hal terindah adalah dia telah menemukannya... dialah sang penemu... dialah kebahagaiaan itu....
Hari demi hari berganti, tak menyurutkan niat pemuda itu untuk merawat dan menjaga kerang mutiara hasil tangkapannya itu... bingungkan, kenapa menjaga mutiara itu sampai lupa akan siapa dia sendiri... pemuda itu hanya berada bersama dan terus bersama kerang mutiaranya itu... dibersihkan, dipoleshkan, dirawat sedemikian rupa....
Tapi, sesuatu yang muram menertawainya dari senyuman kerang mutiara itu....
Sudah berminggu-minggu, bulan bahkan tahun pun telah dilewati dengan senyuman kebanggaan akan kerang mutiara itu... tapi kerang itu tidak pernah membuka dirinya untuk menunjukan mutiara yang indah dalam diri kerang itu.... hasil yang mustahil dari barang yang bernilai dan berharga.... kerang mutiara itu hanya diam dan membisu.
Akhirnya sempatkanlah pemuda itu bertanya pada kerang mutiara kesayangan yang ditemukannya itu... “Kenapa kamu tidak pernah membuka dirimu kepada aku... apa aku salah menemukanmu atau aku tak pantas untuk menemukanmu... sehingga kamu tidak mau membuka diri untuk aku melihat apa yang ada dalam dirimu... kerang mutiara ku...” Semuanya hanya kesia-siaan belaka... kerang mutiara itu masih bisu dan tetap akan membisu...
Tapi, tidak menyurutkan perasaan dan kebahagiaan pemuda itu... dia tetap terjaga siang dan malam mengamati kerang mutiaranya itu... sampai kata yang manja pun dikeluarkan untuk kerang mutiaranya itu.. “Kamu sakit ya, kerangku....???
Ternyata, kerang mutiara temuannya itu sakit... kerang mutiara itu ternyata adalah kerang mutiara yang sakit dan diasingkan karena tidak memberikan hasil apa-apa.. iya, dia adalah kerang mutiara yang tak berharga dan tak bernilai... karena sakit....