Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengakhiri Rindu Sendiri

7 April 2024   08:32 Diperbarui: 7 April 2024   08:44 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuseduh teh jam tiga pagi dini hari
Menyesap aroma segar seorang diri
Berbicara pada jam dinding yang lama mati
Masih lamakah aku menanggung rindu ini sendiri

Hening tak ada suara menemani
Hanya gesekan sendok dan cangkir yang berdenting
Menciptakan alunan yang teramat lirih
Hingga menyisa ampas daun-daun teh yang mewangi

Menunggu kehadiranmu adalah hal tak pasti
Meninggalkan luka dan derita yang tak kau sadari
Menyumbang perih bagai tergores belati
Rindu sendiri memang sesakit ini

Aku memang rumah tak berpenghuni
Bukan akhir dari perjalanan panjang yang kau tapaki
Bukan juga muara yang akan kau temui
Hanya pelabuhan sementara yang pernah kau singgahi

Jika dalam pencarian kau temukan pelangi
Itu tanda langit yang kita tatap tak sama lagi
Karena aku sedang basah kuyup menanti
Derap langkah kaki yang ternyata bukan pemilik hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun