Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angin dan Rindu Tak Bertuan

12 Maret 2024   20:57 Diperbarui: 12 Maret 2024   21:07 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin, ini ada rindu yang tak bertuan
Bawalah ia sesukamu kemanapun
Ke arah timur, barat, utara, atau selatan
Asal jangan biarkan ia berhembus lagi di hadapanku

Angin, seharusnya aku tidak bodoh
Membangun rindu dengan megah
Tapi nyatanya ia berdiri sendirian
Tak ada tuan yang menghuninya

Angin, hari ini aku memutuskan untuk lari dari hadapannya
Membawa kecewa yang kuciptakan sendiri
Berjalan jauh tak ingin lagi terluka
Sebab berharap kepadanya sangat menyakitkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun