Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renjana Tanpa Nama

28 Februari 2024   04:49 Diperbarui: 28 Februari 2024   04:56 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kusimpan renjana ini tanpa nama
Di bawah rembulan yang tertutup kabut malam
Menyamarkan cahayanya yang
Tak sempat menyapa heningnya nabastala

Aku si manusia fakir ini
Tak mampu untuk sekedar
Menyebut asmamu di hadapan Tuhan
Walau hanya bisikan tanpa makna

Begitu jauh dua hati ini berpijak
Hingga lidahku kelu untuk sekedar mengucap kasih padamu
Anganku hanya bualan tak tentu
Karena engkau terlalu indah untuk digapai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun