Sekali lagi aku ingin mengabarkan kabar gembira ini kepadamu.
Harus kusampaikan, bahwa sepertinya diriku tak layak menciptakan puisi-puisi cinta untukmu.
Kata-kata yang kutulis terlalu kasar untuk mengagungkan betapa suci dan bersih cinta yang kau pelihara.
Akan kutamatkan syair ini, sebelum menjadi lautan kepedihan saat engkau membacanya.
Selamat untuk esok hari dan seterusnya, engkau tak akan lagi menemui puisi-puisiku yang membisingkan telingamu.
Engkau akan hidup damai tanpa syair-syair tentang lelucon akan cinta yang sering kubuat untukmu.
Jangan percaya jika suatu saat engkau menemukan satu atau dua bait puisi yang mengatasnamakan aku di dalamnya.
Karena aku juga sudah menamatkan diriku di dalam syair yang kuakhiri sebelum selesai.
Terima kasih atas penerimaanmu akan puisi-puisi sumbang yang kuhadiahkan untukmu.
Terima kasih untuk tidak menolak segudang kata tak bermakna yang pernah kukirim ke beranda rumahmu.
Walaupun aku tidak pernah tahu engkau hendak menerimanya atau malah membiarkannya tak terbaca.
Aku bersyukur, setidaknya engkau tak pernah mengembalikan sajak-sajak tak berguna itu dengan amarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H