Mungkin sudah cukup sampai di sini kamu bertahan mengaguminya. Memperhatikan setiap aktivitasnya. Lewat sosial media miliknya. Sudahi kamu menjadi pengagum rahasianya. Dia sudah bahagia dengan seseorang yang lebih dulu menawarkan kepastian. Mungkin kamu belum yakin pada perasaanmu, makanya kamu diam-diam mencintainya. Sudah tak apa. Sekarang mulailah mengikhlaskan dia yang sedang bahagia. Jangan berhenti lalu mengenang kisah asmaramu yang tak sampai. Itu akan membuatmu semakin sakit nantinya.
Kadang cinta memang sesakit itu. Tapi kamu harus menanggung resiko jatuh cinta itu sendiri. Belum benar-benar jatuh cinta, jika kamu belum merasakan pahitnya mencintai. Pahitnya mencintai mungkin adalah perihal penolakan. Resiko mencintai dalam diam mungkin lebih pedih dari pada mengungkapkan cinta walaupun berakhir penolakan. Tapi percayalah, akan ada cinta yang baru menyambutmu.
Ketika cinta yang baru sudah menyambutmu. Sambutlah ia dengan cara yang halal. Berilah ia kepastian yang membuat dia yakin, bahwa dia benar-benar akan kamu jadikan rumahmu. Setelahnya, jangan terkejut jika ternyata sedikit banyak kamu memiliki perbedaan dengan dia. Adanya beda di antara kamu dan dia tak perlu kamu risaukan. Mari pelan-pelan ajak dia untuk mengetahui bedamu dan bedanya. Setelah sama-sama tahu. Jangan diam saja. Ajaklah saling memahami beda di antara kamu dan dia. Tak perlu memaksa untuk menyamakan. Cukup pahami saja dulu.
Jika kamu ataupun dia bersikeras menyamakan yang beda, akan hancur nantinya. Pahami beda itu, lalu selami masing-masing beda itu. Nanti, akan kamu temukan hal baru yang mampu melengkapi hidupmu dan hidupnya. Akan ada yang saling mengisi ruang kosong di dalam dirimu dan dirinya. Saling menguatkan di atas kelemahan yang dimiliki. Saling menasihati atas kesalahan yang diperbuat, dan banyak lagi saling-saling yang tercipta untuk kesempurnaan kisahmu.
Malang 14.8.21
