Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Diary

Siapa yang Sedang Tidak Baik-baik Saja

10 Agustus 2021   23:01 Diperbarui: 10 Agustus 2021   23:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Siapakah yang sedang tidak baik-baik saja. Mata rupanya yang menjawab. Kantung nya mulai terlihat. Lelah juga menghiasi binar irisnya. Seperti akan redup. Tapi cahayanya mampu menangguhkan tatapan yang masih saja tetap bersinar. Ah rindu beradu tatap, lalu saling melempar senyuman.

Siapa yang sedang  tidak baik-baik saja. Sang kaki ikut menjawab kali ini. Jalan pelan-pelan saja tak apa. Tapaknya  sudah jauh menjamah bumi. Sesekali istirahatkan. Sudah tangguh ia berjalan. Kuat menopang segala hal yang terjadi. Tetap kuatlah untuk melangkah selanjutnya. Ah rindu jalan beriringan di atas trotoar malam hari, dengan silau lampu kendaraan berlalu lalang.

Siapa yang sedang tidak baik-baik saja. Agaknya kedua tangan itu ikut tidak baik-baik saja. Letakkan dulu semua yang terpegang. Ucapkan terima kasih untuk telapak tangan itu. Tatap sebentar jari-jarinya. Segala hal baik sudah dilakukan olehnya. Walaupun kadang lelah menghampiri. Genggaman kuat dan tulusnya mampu menguatkan yang akan rapuh. Usapan lembutnya mampu menciptakan senyuman sekaligus menjadi obat rindu paling ampuh. Rangkulannya, jangan ditanya, ia mampu megakkan bahu yang akan roboh itu. Ah rindu menggenggam telunjuknya ketika bersama melangkah berdua.

Siapa yang sedang tidak baik-baik saja. Oh hati ikut berbisik malu-malu rupanya. Pernah hancur. Tapi tumbuh lagi, walau tak setangguh kala itu. Pernah patah. Lalu utuh kembali, walau bekas patahan masih tersisa. Pernah merasa bahagia sekaligus kecewa. Bangga sekaligus lelah. Tawa sekaligus tangis. Suka sekaligus duka. Dan apaupun yang hati rasakan. Terima kasih sudah sehebat ini. Hati, ada beberapa hal yang tak perlu kau bukakan pintu, lalu kau persilakan masuk. Yang istimewa saja. Damailah selalu. Agar cinta yang selalu bertahta, tak ada lagi benci.

Kini, siapa lagi yang sedang tidak baik-baik saja. Kini aku yang menjawab. Sudah. Jangan ada lagi kalimat "tidak baik-baik". Semua akan baik-baik saja. Aku di sini bersamamu. Akan memelukmu. Akan menguatkanmu. Akan menggenggam selalu jemarimu. Kutemani setiap jejak langkahmu. Aku akan ada di setiap bilah kehidupanmu.

Malang, 10.8.21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun