Nama: Siti Maryam A. Abas
Kelas: 2D Manajemen Pendidikan
Nim : 131424107
Fakultas Ilmu Pendidikan
TINGGINYA ANGKA PUTUS SEKOLAH DI WILAYAH PEDESAAN KARENA FAKTOR EKONOMI
Tingginya angka putus sekolah di wilayah pedesaan menjadi salah satu permasalahan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu faktor utama yang berperan dalam fenomena ini adalah keterbatasan ekonomi yang dihadapi banyak keluarga di daerah pedesaan. Bagi sebagian besar anak-anak di pedesaan, pendidikan seringkali harus dikorbankan demi membantu perekonomian keluarga, baik melalui pekerjaan di ladang, membantu orang tua berjualan, maupun terpaksa berhenti sekolah karena tidak mampu membiayai biaya pendidikan.
Pendidikan merupakan hak dasar yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak, tidak terkecuali di daerah pedesaan. Namun, meskipun Indonesia telah banyak mengalami kemajuan dalam sektor pendidikan, angka putus sekolah di daerah pedesaan tetap menjadi masalah yang signifikan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi fenomena ini adalah kondisi ekonomi masyarakat pedesaan yang sering kali terbatas. Masalah ekonomi ini menyebabkan banyak anak di desa harus mengorbankan pendidikan demi membantu perekonomian keluarga.
Adapun Isu-isu yang menunjukkan kompleksitas permasalahan putus sekolah di wilayah pedesaan, yang tidak hanya berkaitan dengan faktor ekonomi tetapi juga melibatkan aspek sosial, dan kebijakan yang harus diperhatikan secara holistik.
Ketimpangan Akses Pendidikan antara Perkotaan dan Pedesaan
Di banyak daerah pedesaan, fasilitas pendidikan yang memadai sangat terbatas. Seringkali, anak-anak harus menempuh jarak jauh untuk mencapai sekolah, dan minimnya sekolah lanjutan di desa membuat mereka terpaksa berhenti setelah menyelesaikan tingkat pendidikan dasar atau menengah pertama. Hal ini menciptakan ketimpangan antara wilayah perkotaan yang memiliki fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan pedesaan yang masih terbatas.
Tantangan Transportasi dan Aksesibilitas