Sinar itu merona
Menembus jendela yang tak berkaca
Silaunya menyorot mata hitam
Hingga mata tak tahan untuk terbuka
Sinar itu dari bulan purnama
Sinar itu selalu kutunggu
Di sepanjang malamku
Karena itu yang membuatku bahagia
Sinar itu terkadang redup
Pertanda bulan purnama akan hilang
Seketika dia kembali datang
Namun, sungguh sayang
Dia kembali dengan senyuman kepalsuan
Karena senyuman manisnya ditelan oleh pahitnya kenyataan
                                                           Bulan Purnamaku, 4 oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H