Mohon tunggu...
yamin el rust
yamin el rust Mohon Tunggu... -

Lelaki biasa yang mengasihi seorang istri dan dua orang anak.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Terjawab Sudah Mengapa Presiden SBY Batal Ke Belanda!

8 Oktober 2010   06:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:37 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Meskipun Presiden SBY sudah mengumumkan secara resmi tentang pembatalan kunjungan kenegaraan ke Belanda, tetapi seperti biasa selalu saja ada komentar pro dan kontra menyambar penjelasan Presiden SBY. Mulai dari pengamat amatir di berbagai layanan jejaring sosial sampai ke pengamat beneran di media cetak dan elektronik.  Bagi yang pro tentu saja penjelasan Presiden SBY dianggap benar, sementara yang kontra ya pastilah menyodorkan pendapat yang sebaliknya.

Semua pisau analisis yang digunakan pengamat tentang pembatalan kunjungan kenegaraan ke Belanda ternyata menjadi tumpul pada hari ini.  Presiden SBY secara tidak langsung menjawab keingintahuan masyarakat Indonesia dan dunia international tentang "alasan lain" di balik pembatalan kunjungan kenegaraan ke Belanda beberapa hari lalu. Mungkin "alasan lain" ini hanya pemikiran iseng dan kebetulan saja, tetapi akan lebih baik menggunakan alasan menonton pertandingan sepakbola persahabatan dibandingkan mendiamkan anggapan bahwa Presiden SBY takut berkunjung.

Kembali dari urusan tajam atau tumpulnya pisau analisis. Sebenarnya mana sih yang lebih penting, pertandingan sepakbola persahabatan antara timnas Indonesia vs timnas Uruguay dibandingkan kunjungan kenegaraan ke Belanda?  Jawabannya tergantung bagaimana kita menyikapinya, ups maksud saya, bagaimana Presiden SBY menyikapinya. Pertandingan sepakbola itu akan terasa penting jika Presiden SBY memang mau mengangkat prestasi persepakbolaan Indonesia yang tidak kunjung membaik, terlebih lagi Presiden SBY sendiri tergolong penikmat dan pemerhati sepakbola yang baik bahkan sampai pada aras kesebelasan di sekitar tempat tinggalnya di Cikeas. Di sisi lain, kunjungan kenegaraan itu juga penting demi meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Belanda yang dilatari sejarah kelam selama ratusan tahun; bahkan akan terasa sangat penting jika kesempatan itu digunakan untuk show of force bahwa Indonesia -- terutama pemimpinnya -- tidak pernah bisa ditakut-takuti oleh kelompok separatis iseng dan usang.

Kita sudah sama mengetahui bahwa keputusan sudah diambil oleh Presiden SBY, yang tentunya berdasarkan pemikiran mendalam atas rujukan dan masukan dari para pembantu dan penasehatnya. Benar atau tidaknya keputusan itu hanya sejarah yang dapat membuktikannya. Terlepas dari bagaimana keputusan itu dibuat dan apa latar belakang keputusan itu, seharusnya ada jalan keluar yang lebih baik dan menguntungkan semua pihak -- kecuali tentunya kelompok separatis iseng dan usang itu. Para pembantu presiden termasuk penasehatnya mungkin harus sedikit lebih jeli mengamati kejadian disekelilingnya dan juga mahfum dengan keinginan Presiden SBY.

Tidak perlu terjadi Geger Halim jika saja mereka mampu mengatur bagaimana agar kunjungan kenegaraan ke Belanda tetap dilakukan dan pertandingan sepakbola persahabatan tetap bisa dihadiri Presiden SBY. Tentu saja pengaturan yang paling mudah adalah menggeser hari pertandingan atau menunda kunjungan kenegaraan seperti yang dilakukan sekarang. Tetapi ternyata bukan itu pengaturan yang sebaik-baiknya. Dalam benak saya yang sempit dan dangkal, pengaturan sebaik-baiknya adalah bagaimana cara menyelenggarakan pertandingan sepakbola persahabatan antara timnas Indonesia vs timnas Belanda di stadion Amsterdam Arena pada saat bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden SBY ke Belanda. Pemikiran saya sederhana saja, timnas Belanda sebagai finalis Piala Dunia 2010 tentu lebih bergengsi dibandingkan timnas Uruguay yang hanya semi-finalis.  Jikapun kalah dalam pertandingan itu, kita dapat berkilah bahwa timnas Belanda hanya sedikit lebih baik, namun dukungan penonton terhadap tuan rumah menjatuhkan mental pemain timnas Indonesia, atau mungkin pengaruh cuaca yang tidak bersahabat,  atau... ah silahkan pilih sendiri alasan yang sesuai. Nah keuntungan lainnya dari kekalahan di pertandingan itu adalah timbulnya empati terhadap Indonesia pada umumnya dan kondisi persepakbolaan Indonesia pada khususnya. Tidak ada lagi tuntutan dari kelompok separatis yang iseng, tetapi sebaliknya beberapa pemain lokal akan mengikuti langkah pendahulunya bermain untuk timnas Indonesia.

Meskipun saya -- sebagai pengamat kelas kampung setingkat di bawah amatir -- berharap pengaturan kunjungan di atas benar-benar terjadi tetapi saya tidak akan pernah meyakininya. Sama halnya dengan ketidakyakinan saya bahwa "alasan lain" di atas akan muncul dalam biografi Presiden SBY kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun