Kajian mengenai politik merupakan persoalan yang terus mendapat perhatian manusia,karena politik selalu dihubungkan degan persoalan kehidupan. Politik berbicara mengenai urusan duniawi sedangkan tasawuf berbicara tentang akhirat dengan ciri kontrovensial dengan dunia.Dalam tasawuf,kedaulatan tuhan adalah konsep yang sangat penting. Dalam politik konsep ini dapat diterapkan dengan memahami bahwa kekuasaan politik harus digunakan untuk melayani kepentingan umum dan bukan untuk pribadi atau golongan.Melalui studi tasawuf ini seseorang dapat mengetahui cara-cara melakukan pembersihan diri serta mengamalkannya dengan benar.dalam islam akhlak merujuk pada nilai-nilai moral dan etika yang menjadi pedoman perilaku dan interaksi seseorang dengan orang lain. Politik disisi lain berkaitan dengan pemerintahan dan adminitrasi masyarakat,termasuk distribusi kekuasaan,sumber daya,dan proses pengambilan keputusan.dengan menggabungkan kedua topik ini,kita dapat mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai etika memengaruhi pengambilan keputusan politik dan tata kelola.namun pandangan umum ini akan terkoreksi jika melihat fakta dalam sejarah perkembangan tasawuf dan politik.
A.Latar Belakang
Gus Dur atau Abdurrahman Wahidnlahir dalam keluarga yang memiliki latar belakang NU yang kuat dimulai dari ayahnya tokoh NU terkenal Wahid Hasyim dan kakeknya ketua NU yaitu Bisri Syansuri.Gus dur m berpendidikan di pesantren tambakberas,jombang dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar,Kairo.setelah itu gus dur kembali ke indonesia dan menjadi guru di Pesantren Tambakberas.kemudia gus dur bergabung dengan Universitas Hasyim Asyari sebagai dekan Fakultas Akidan dan Pengalaman Islam.Selain itu Gus Dur memiliki pengalaman Politik,Ia pernah menjadi anggota MPR mewakili Golkar dan kemudian menjadi Ketua Dewan Penasihat PKB dan dia juga pernah menjalankan amanah menjadi Presiden Republik Indonesiapada tahun 1990-2001.
Dalam pemerintahan masa Gus Dur ( Abdurrhahman Waahid) demokrasi pancasila digulirkan Orde Baru secara sederhana digambarkan Abdurrahman Wahid sebagai “Demokrasi Seolah-olah”.selanjutnya tujuan akhir Gus Dur adalah untuk memebentuk suatu pemimpin/pemerintah memiliki sifat zuhud,adil,jujur,amanah,rendah hati,dan tanggung jawab.Jika politikus memahami ajaran tasawuf,orientasinya akan bermuara kepada cinta melebihi kerakusan dan kefanaan dunia.Gus Dur adalah seorang pahlawan yang mencerminkan nilai tasawuf dan politik.Pemerintahan Gus Dur ini mengetahui pengetahuan mengenai tasawuf dalam politik ,sehingga polititk Indonesia tidak lagi dipenuhi dengan konflik perpecahan,seperti yang kita saksikan selama ini politik di indonesia dipenuhi oleh rasa kebenceian antar kelompok,golongan,partai yang berbeda.artikel ini memiliki tujuan untuk memeberikan pengetahuan mengenai pemikiran Akhlak dan Tasawuf dalam dunia politik Gus Dur (Abdurrahmah Wahid) dan atas pertimbangan itu tulisan ini disampaikan serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak dan Tasawuf.
B.Konsep-Konsep Akhlak dan Tasawuf
Gus Dur dalam bertasawuf memiliki cara tersendiri,ia lebih menekankan pada nilai-nilai dalam tasawuf Gus Dur sangat paham sekali mengenai ajaran tasawuf ,ia mengerti kapan meletakkan ajaran tasawuf dalam bingkai kehidupan bernegara,beragam,dan kehidupan sehari-hari.karena bagi Gus Dur Tasawuf dapat menjadi morallitas utama dan sebagai bangunan dalam sebuah karakter manusia .Adapun konsep pemikiran akhlak tasawuf yang diterapkan Gus Dur dalam politik pemerintahannya adalah :
1.Menjunjung tinggi sifat Pluralisme
Kebijakan ini sangat menjadi pembicaraan dan diketahui masyarakat serta menuai kontroversi contohnya: Pencabuatan Pelanggaran Partai Komunis Indonesia (PKI) yang tertuang dalam Tap MPR Nomor 25 tahun 1966,membubarkan Depatermen Penerangan agar kebebasan pers dapat terjamin,sebab pada masa Orde Baru president Soeharto memanfaatkan Depatermen Pers sebagai alat untuk mengekang kebebasan pers.tidak hanya itu Gus dur juga memutuskan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan melakukan dialog secara terbuka.lewat cara ini masalah GAM di aceh terselesaikan.Sehingga sampai saat ini Gus dur dikenal sebagai bapak (Pluralisme) seorang tokoh paham agama.
2.Membangun Karakter,Moral dalam Pendidikan dan demokrasi
Prinsip dalam pemikiran Gus Dur ini yaitu Demokrasi harus didasarkan pada prinsip moral,bukan hanya perebutan kekuasaan.selanjutnya kewarganegaraan aktif dan keterlibatan masyarakat sangat penting untuk mempromosikan karakter moral di masyarakat.serta pendidikan wajib difokuskan untuk menciptakan generasi yang berpendidikan serta memenuhi IPTEK.Selain itu dalam demokrasi gus Dur melenyapkan Demokrasi yang terjadi“seolah-olah” dengan cara: kedaulatan Hukum,bahwa setiap persoalan yang terjadi harus diselesaikan berdasarkan hukum Artinya, pemerintahan sebagi pemegang kekuasaan tidak boleh bertindang sewenang-wenang.
3.Toleransi dan keberagaman
Konsep pemikiran ini mencerminkan upaya untuk menyatukan konsep islam dengan niai-nilai Demokrasi,Puralisme,dan Hak Asasi Manusia.Dalam konteks HAM Gus dur terkenal dengan pendekar pembela kaum minoritas.Contohnya : Memberikan legitimasi Tionghoa sebagai agama resmi di Indonesia.Kini perayaan-perayaan umat Tionghoa yang sebelumnya dilarang kini bisa berjalan dengan Khdmat semenjak kebijakan Gus Dur tersebut.
C.Implemantasi Akhlak Tasawuf dalam Politik Gus Dur
Cara berfikir Gus Dur dalam Akhlak dan Tasawuf memang sangat mengutamakan rasa dan penghayatan terhadap hal-hal ghaib.Implementasi pertama akhlak dan tasawuf Gus yaitu dari Kesufian dapat dilihat dari beberapa aspek yang pertama : percaya bahwa implementasi agama dalam perilaku yang menempatkan islam sebagai agama yang paling mulia.maka sebab itu Gus dur selalu menekankan pentingnya akhlak dan tasawuf dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia politik.penerapannya adalah Gus Dur menekankan pentingnya hubungan baik dengan masyarakat seperti mendengarkan aspirasi mereka dan memenuhi kebutuhan mereka.Sifat yang selalu ditanamkan Gus dur dalam pemerintahannya yaitu Tawakal,sabar,Bersyukur.Gus dur percaya bahwa tasawuf dapat memebantu membangun kehidupan atau negara yang baik dan benar.
Dalam Bernegara Gus Dur juga menerapkan nilai-nilai tasawuf nya dalam beberapa aspek :
1.Mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan dalam kebijaksanaan pemerintahan
2.Mengutamakan kepentingan dan aspirasi Rakyat dalam pengambilan keputusan
3.Mengedepankan nilai-nilai transparasi dalam pemerintahan atau politik
4.Menjadi pemimpin yang bertanggung jawab,jujur dalam pengambilan keputusan
Upaya tersebut dapat dipahami dan diteladani untuk para pemimpin pemerintahan di indonesia sebagai tujuan agar menjadi negara yang berkedaulatan serta makmur dengan selalu menerapkan sifat Akhlak dan Tasawuf.
D.Kesimpulan
Gus Dur adalah sosok yang dikenal sebagai pemimpin yang adil,dia menerapkan prinsip-prinsip tasawuf dlalam kepemimpinannya seperti kesabaran,kesederhanaan,tranparasi,kejujuran,dan keadilan.sehingga Gus Dur dapat membangun kepercayaan dan dukungan dari rakyat.Tujuan Akhir dari Tasawuf pemerintahan Gus Dur adalah untuk membentuk suatu pemimpin pemerintahan yang memiliki sifat Adil,jujur,bertanggung jawab dengan melandaskan sifat Akhlak tasawuf dalam bernegara.Menurut Gus Dur semua pihak di kalangan muslim berhak bertanggung jawab untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap semua warga bangsa,karen dengan cara ini islam dapat tumbuh menjadi kekuatan pelindung bagi seluruh penduduk negeri.
Sumber :
M.Mahbub Risad 2011(Perilaku Tasawuf Gus Dur).Repository UIN Syarif Hidayatullah
A Handayani 2017 (Pemikiran Gus Dur).Repository Raden Intan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI