Hawa dinamika Pilkada 2024 mulai terasa. Masing-masing bakal calon bupati Alor-NTT dalam tahapan seleksi di Parpol. Dari beberapa sumber, digadang-gadang, paket yang selangkah lagi mendapat SK dukungan adalah Meon-Inang, Ima-Reiner dan Gab-Mul. Meskipun semuanya belum berani mendeklarasikan pencalonannya. Beberapa paket yang juga masih berjibaku memperoleh pintu partai adalah Iskandar-Husen dan Majid-Sepri.
Beberapa figur kontestasi Pilkada 2024 di Alor tak asing bagi warga Alor. Sameon Pally adalah mantan bupati Alor periode 2009-2014. Di Pilkada 2009, Sameon mendulang kemenangan berpasangan dengan Jusran Tohir. Lalu pada Pilkada 2014, Meon kembali mencalonkan diri sebagai petahana, berpasangan dengan Nasarudin Kinanggi. Namun cuma mendulang 46.213 suara (47,52 persen). Kalah dari paket AMIN yang meraih 51.036 suara (52,48 persen).
Nama yang tak asing juga adalah Imanuel Blegur. Figur ini sudah tiga kali mencalonkan diri sebagai Bupati Alor, namun selalu kandas. Pada Pilkada 2018, pasangan INTAN (Imanuel Blegur-Taufik Nampira) terkaram dengan perolehan 34.510 suara atau 48,21% dari suara sah.
Menariknya, dari dua Pilkada di Alor (tahun 2009 dan 2014), derby Pantar Sameon Vs Ima, perolehan suara Sameon selalu lebih unggul dari Ima. Data historis ini merefleksikan pertanyaan, siapa yang lebih mengakar di Pantar?
Kendati Ima datang ke Alor dengan sejumlah rekam jejak. Mulai dari mantan DPR-RI dan mantan aktivis mahasiswa di level nasional. Ima juga memiliki power networking di level nasional. Yang berarti ia memiliki kans mengkonsolidasi modal politik lebih baik dari figur lain, khususnya Meon.
Secara geneologi, Ima juga tumbuh besar dari trah Kapitan Blegur yang merupakan orang terpandang di Pantar. Setali tiga uang dengan wakilnya kala itu; taufik Nampira yang juga berasal dari trah terpandang di daratan Alor.
Kendati dengan modal sosial dan politik yang dimiliki, keduanya (Ima & Taufik) tak mampu menekuk lawannya di dua Pilkada Alor (2009 & 2014). Demikian pun, nama Ima selalu terorbit melalui kontestasi politik di Alor, namun efek ekor jas (coattail effect) pada Pileg 2024 tak signifikan. Ia hanya mampu mendulang 7.182 suara di Alor. Perolehan suara Ima ini hanya 4,6% dari total populasi pemilih di Alor. Apakah pertanda personal branding Ima kian redup di Alor?
Di Pilkada Alor 2024, muncul tiga figur dari Pantar. Diantaranya, Sameon Pally, Imanuel Blegur dan Gabriel Beribina. Dalam survei terakhir Poltracking terkait Pilkada Alor 2024, Gab-Mul mangkrak dengan elektabilitas 2%.
Kendatipun kompleksitas dan variabel-nya berbeda; antara Pileg dan Pilkada, sebagai anggota DPRD NTT Dapil VI tiga periode, elektabilitas 2% merefleksi segmentasi Gabriel masih lemah di ceruk sosialnya. Hal yang sama juga terefleksi dari perolehan suara Gabriel di Alor pada Pileg 2024 yang hanya 15.778 suara.
Dalam survei Pilkada Alor, jika hasil survei diklasifikasikan menjadi tiga calon teratas dengan elektabilitas double digit (misalnya, <10%), maka Gab-Mul, yang memiliki elektabilitas rendah (2%), akan tereliminasi dari posisi calon teratas.