Biar kaki dipindahkan ke bagian kepala, pun kepala jadi kaki, itu sudah common sense, bahwa ratu adil sedari dulu matanya buta sebelah.
Preskon Max Sopacua cs di Hambalang, memberi kesan pada publik, alangkah buruknya supremasi hukum di Indonesia, manakala vis a vis dengan kekuasaan. Sekarang, dijadikan alat gebuk politik.
Toh jauh sebelumnya, Max Sopacua, juga diam bagaikan deker di jalan, manakala Ibas tak diapa-apakan KPK. Sekarang baru banyak cincong. Kawan saya bilang, "mereka setali tiga uang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H