Kursi partainya bertambah eksponensial. Partainya tembus sebagai kekuatan utama dan atmosfer perpolitikan Indonesia. Dengan corong para ulama itu, partai Prabowo mengeruk suara pemilih.
***
Tinta pakta integritas itu rasanya belum kering. Harapan pada Prabowo dan partainya sebagai kekuatan oposisi masih menyala.
harapan suara Parbowo masih menyalak menggegar mimbar pun belum lekang. Dua bulan setelah Pemilu 2019, Prabowo menyuruk ke lingkaran Jokowi. Ia masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf
Sejak itu para ulama sendiri tanpa Prabowo. Yang tersisa adalah tanda tangan Parbowo dalam pakta integritas yang memorial itu. Berikut foto-foto romantika politik dalam lembar-lembar media.
HRS pulang sendiri ke tanah air. Tak jadi dijemput. Harapan pada demokrasi yang kokoh pupus. Ribuan umat menjemput HRS. Menanamkan asa padanya. Agar tak ditinggal sendiri.
Kini HRS sendiri---tanpa Prabowo kawannya. HRS sendiri di sebuah bilik penjara terpisah hingga menyesak. Ia dikekang tiga lapis sangkaan hukum.
Dalam novelnya, Milan Kundera menulis sekali lagi, "PERJUANGAN MANUSIA MELAWAN KEKUASAAN ADALAH PERJUANGAN MANUSIA MELAWAN LUPA."
***
Politik dan demokrasi Amerika berada di tubir--menegangkan. The New York Times edisi (1/13) menulis, para ekstrem Republikan mengincar Biden. Jangan sampai tragedi John F Kennedy 1963 berulang. Sang Presiden modar diterkam pelor.
Trump tak meninggalkan pemilihnya. Ia menggugat kemenangan Biden. Ribuan orang dipimpinnya menyeruak---menyerbu gedung Capitol, Washington DC. Trump bukan bekas jenderal tempur.