[caption id="attachment_213166" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Masih maraknya ospek mahasiswa yang bercorak militeristik yang diterapkan pada saat mahasiswa baru hendak memasuki dunia perkuliah, tidak menjadikan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) selalu mengikuti model ospek yang seperti itu. Ospek UKSW yang dikenal dengan Program Pengenalan Mahasiswa Baru (PPMB) pada tahun 2009-2010 dan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) pada tahun 2011-2012. Kegiatan tersebut tidak hanya berisi kegiatan klasikal seperti pengenalan kegiatan akademik dan turunannya. Namun terdapat 3 kegiatan yaitu penanaman pohon, kostum kostum karnival dan membersihkan sampah di wilayah kota Salatiga (2009 dan 2010), kemudian pada tahun 2011 penanaman pohon, kostum karnival dan marchingblek (BUKAN marchingband).
Penanaman pohon yang dilakukan mahasiswa baru berjumlah antara 500-1000 pohon. Kostum karnival ditentukan tema pada tiap tahun penyelenggaraan pawai dengan waktu pembuatan kostumnya antara 3-10 hari. Meski dibuat dalam waktu singkat, kostum yang dihasilkan mampu bersaing dengan kostum ditampilkan di Jember Fashion Carnival atau Solo Batik Carnival. Dari sisi kualitas mohon jangan dibandingkan dengan kedua kegiatan carnival di kedua kota tersebut, karena dari sisi persiapan sangat terbatas. Kegiatan membersihkan sampah di wilayah kota Salatiga dilakukan dengan membagi mahasiswa baru dan menempatkannya di wilayah yang ditentukan kemudian mengajak mahasiswa baru tersebut ke tempat pembuangan sampah akhir untuk mengetahui lokasi terakhir sampah yang dihasilkan oleh mahasiswa selama berkuliah.
Pada tahun 2011, dikenalkan kegiatan marchingblek yaitu performance seperti marchingband, namun alat atau instrumen yang digunakan adalah blek atau tong bekas baik dari seng/besi atau plastik, kentongan dan belira. Marchingblek ini terinspirasi dari kegiatan kelompok serupa dari salah satu kampung di Salatiga yaitu Pancuran yang terlebih dulu mengenalkan jenis kesenian ini. Mahasiswa baru (pada tahun 2011 berjumlah 500 orang) dilatih dalam kurun waktu 2-3 minggu untuk memainkan instrumen blek dan kentongan tersebut (http://yakrisanto.blog.uksw.edu/2012/07/uksw-menyongsong-pawai-budaya-ke-4.html). Tahun ini, jumlah mahasiswa yang terlibat dalam marchingblek adalah 1000 mahasiswa baru. Dan yang terbaru dari pawai mahasiswa baru pada tahun 2012 ini adalah flag (bendera). Terdapat hampir 800 mahasiswa baru akan memainkan flag mengikuti irama yang dimainkan oleh marchingblek.
Pawai mahasiwa baru ini menyusuri jalan-jalan utama di kota Salatiga sebagai bentuk meminta ijin bagi warga kota dari mahasiswa baru yang hendak belajar di UKSW. Tahun 2012, pawai akan melibatkan 2000 mahasiwa baru yang dibagi menjadi 1000 marchingblek, 800 flag dan 100 kostum karnival. Pawai akan diselenggarakan pada tanggal 22 September 2012 dengan rute UKSW-Jalan Diponegoro-Jalan Jend. Sudirman-Jalan Letjen. Sukowati-Jalan Laks. Adi Sucipto-Jalan RA Kartini-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Diponegoro-UKSW.
Orientasi mahasiswa memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk melatih kerjasama, membangun harmoni dalam sebuah rangkaian kegiatan berkesenian. Dengan tema yang diangkat seputar kemajemukan maka diharapkan kegiatan tersebut menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk terus berbhineka tunggal ika. Menghargai perbedaan, mencipta harmoni bagi keberlanjutan Indonesia.
Apabila hendak melihat foto-foto pawai budaya tahun-tahun sebelumnya silahkan kunjungi link berikut ini: http://yakrisanto.blog.uksw.edu/2012/09/pawai-mahasiwa-baru-uksw-bentuk-ospek.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H