TRIE UTAMI : KULIAH UMUM UNIVERSITAS NIAS, PENGARUSUTAMAAN KEBUDAYAAN DALAM PEMBANGUNAN NIAS MELALUI DUNIA PENDIDIKAN
Oleh: Yakin Niat Telaumbanua
Salam Kompasiana...
Hari ini, 08 Desember 2022, sebuah kesempatan yang sangat berharga bagi Universitas Nias dapat menyelenggarakan kuliah umum dengan narasumber salah seorang seniman, musisi dan budayawan yang sudah dikenal oleh banyak orang di Indonesia yang memiliki segudang prestasi baik di tingkat nasional maupun ditingkat internasional yaitu Mba Trie Utami. Dalam kuliah umum tersebut, diangkat sebuah judul "Pengarusutamaan Kebudayaan dalam Pembangunan Nias Melalui Dunia Pendidikan".
Dikuliah umum tersebut, dibahas bagaimana sebuah kebudayaan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Menurut Wikipedia, Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Nias adalah salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan unsur budaya, antara lain dari rumah adatnya yang disebut dengan Omo Hada yang memiliki desain yang unik dan diyakini tahan gempa, tarian Nias yang beragam seperti tari Maena yaitu berupa tari tradisional yang berasal dari Nias. Tari maena ini merupakan tari yang dilakukan dengan secara bersama-sama dengan pola yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Tari maena diwariskan oleh leluhur masyarakat Nias secara turun temurun.
Selain itu ada tari Moyo, yaitu tari yang gerakannya seperti tari elang yang memiliki makna yang sangat dalam, yang menggambarkan bagaimana seekor elang berusaha dengan keras melewati berbagai rintangan dalam mendapatkan berbagai hal yang diinginkan. Terdapat juga salam yang disampaikan kepada dan oleh tamu yang baru datang yaitu “YA’AHOWU”.
Ada juga sebuah suguhan kepada tamu sebagai tanda penghormatan yaitu dengan nama “AFO’ dengan bahan-bahan berupa sirih, pinang dan beberapa bahan lainnya. Daun sirih ini memiliki khasiat sebagai antibakteri dan antibiotik yang sering digunakan oleh masyarakat Nias. Kebiasaan menggunakan sirih ini merupakan warisan budaya masyarakat Nias.
Banyak unsur-unsur budaya yang terdapat dikepulauan Nias, selain yang telah disebutkan sebelumnya, seperti adat acara pernikahan, lompat Batu Nias dan masih banyak lagi. Dari berbagai unsur budaya yang ada di kepulauan Nias tersebut, semuanya memiliki manfaat dan pengaruh yang luar biasa di dalam tatanan kehidupan manusia yang berada di pulau Nias, hal itu merupakan sebuah kekayaan bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan dan diwariskan secara turun temurun.
Dalam kuliah umum yang disampaikan oleh Trie Utami di Universitas Nias, disampaikan bahwa setiap hal yang ada di tengah-tengah kehidupan manusia adalah hasil dari kebudayaan. Semua yang ada, yang telah diciptakan dan dibangun oleh manusia adalah merupakan bagian dari penerapan budaya dalam tatanan kehidupan manusia yang diwariskan secara turun-temurun.
Disampaikan oleh Mba Trie Utami yang akrab dipangil Mba I’i, hal-hal yang telah ada sejak dahulu seperti budaya adalah tidak bisa disamakan dengan hal-hal yang ketinggalan zaman, tetapi hal-hal yang ada sejak dahulu itu adalah hal-hal yang membantu untuk menemukan hal-hal canggih yang bisa dikembangkan untuk kemajuan bangsa khususnya Pulau Nias.