sepak bola. Real Madrid, salah satu tim terbesar dan tersukses di dunia, memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam Piala Dunia Antar Klub. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penolakan terhadap format baru turnamen yang diperkenalkan oleh FIFA. Pengumuman mengejutkan ini disampaikan oleh pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia, "il Giornale".
Kabar mengejutkan datang dari duniaAncelotti secara tegas menyatakan ketidakpuasan klubnya terhadap perubahan yang diusulkan oleh FIFA. "FIFA mungkin lupa, pemain dan klub tidak mau berpartisipasi di turnamen itu. Satu laga Real Madrid bernilai 20 juta Euro, tapi FIFA ingin memberikan uang segitu (20 juta Euro) untuk seluruh kompetisi berlangsung, bukan satu laga, negatif untuk ikut. Seperti kami, klub-klub lain akan menolak ajakan tersebut," ujarnya.
Pernyataan ini menyoroti ketidakpuasan yang mendalam dari Real Madrid terhadap format baru yang dianggap merugikan secara finansial. Menurut Ancelotti, satu pertandingan Real Madrid di berbagai kompetisi top Eropa bernilai sekitar 20 juta Euro. Namun, dengan format baru yang diusulkan oleh FIFA, total hadiah yang ditawarkan untuk seluruh turnamen hanya sebesar 20 juta Euro, yang dianggap terlalu rendah dan tidak sebanding dengan nilai komersial yang dimiliki oleh klub sebesar Real Madrid.
Sebelumnya Piala Dunia Antar Klub langsung menggunakan sistem babak knock out yang mempertemukan langsung para juara Liga Champions setiap benua. Akan tetapi, FIFA telah mengubah format lama Piala Dunia Antar Klub. Piala Dunia Antar klub format lama akan tetap dilanjutkan setiap tahunnya dengan nama Piala Interkontinental FIFA. Sementara format Piala Dunia Antar Klub yang baru akan diselenggarakan ulang menyerupai format Piala Dunia Antarnegara. Dalam format baru ini, Piala Dunia Antar Klub akan digelar 4 tahun sekali dengan peserta sebanyak 32 tim akan bersaing untuk meraih gelar juara dunia. Tim-tim ini akan dibagi ke dalam delapan grup yang masing-masing terdiri dari empat tim. Dua tim terbaik dari masing-masing grup akan berhak melaju ke babak 16 besar, melanjutkan perjalanan mereka di fase gugur hingga babak final.
UEFA menjadi konfederasi yang paling banyak mengirimkan wakil yakni 12 klub perwakilan. Kemudian disusul CONMEBOL (6 klub), AFC (4 klub), CAF (4 klub), CONCACAF (4 klub), OFC (1 klub) dan tuan rumah (1 klub).
Bagi FIFA, perubahan format ini merupakan upaya untuk meningkatkan daya tarik dan nilai komersial dari Piala Dunia Antarklub. Dengan mengadopsi format yang mirip dengan Piala Dunia Antarnegara, diharapkan turnamen ini dapat menarik lebih banyak perhatian dari penggemar sepak bola dan penyelenggara media di seluruh dunia. Ini juga memberikan kesempatan bagi FIFA untuk menunjukkan komitmennya dalam memajukan sepak bola di seluruh penjuru dunia, bukan hanya di Eropa dan Amerika Selatan, tetapi juga di Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Oseania.
Akan tetapi, FIFA perlu mempertimbangkan betapa melelahkannya kondisi para pemain yang harus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi. Jika hadiah yang ditawarkan tidak sebanding dengan kerja keras yang mereka lakukan, baik klub maupun pemain akan merasa tidak dihargai. Terlebih lagi, perubahan format Liga Champions yang menambah jumlah pertandingan semakin memperberat beban mereka. Hal ini bisa menimbulkan risiko kelelahan dan cedera yang lebih tinggi.
Selain itu, banyak pemain top yang juga dipanggil untuk membela tim nasional mereka. Jadwal padat antara klub dan tim nasional memerlukan manajemen waktu yang sangat ketat dan pemulihan fisik yang optimal. Tanpa istirahat yang cukup, kualitas permainan bisa menurun, dan risiko cedera meningkat.
FIFA harus mengambil langkah serius untuk memastikan bahwa jadwal pertandingan tidak terlalu padat dan memberikan waktu istirahat yang memadai bagi para pemain. Ini penting untuk menjaga kebugaran dan performa mereka di lapangan. Dengan mempertimbangkan kondisi ini, FIFA tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan pemain, tetapi juga memastikan bahwa setiap pertandingan berlangsung dengan kualitas dan intensitas yang optimal, demi kepuasan penonton dan keberlanjutan kompetisi.
Kabar ini tentu menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola di seluruh dunia. Akan tetapi, sampai artikel ini diupload Real Madrid belum memberikan pernyataan secara resmi.Banyak yang menantikan bagaimana FIFA akan merespons pernyataan Ancelotti dan apa langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Real Madrid dan klub-klub besar lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H