Akhir-akhir ini, kita menyaksikan orang-orang penting suatu partai dipecat, mundur, atau diancam sanksi oleh partainya karena berbeda pandangan dengan pimpinan partai. Yang terbaru adalah H. Lulung yang seorang ketua DPW dipecat DPP PPP Djan Faridz karena mendukung pasangan Anies-Sandi. Sebelumnya, Titiek Soeharto sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar juga mendapat ancaman sanksi karena berbeda pandangan politik dengan pimpinan partai Golkar. Jauh sebelum keduanya, ketua DPW DKI Jakarta Boy Sadikin memilih hengkang dari PDIP karena tidak bersedia mendukung pasangan Ahok-Djarot yang jadi pilihan ketua umum Megawati.
Mereka yang saya sebutkan diatas hanya sebagian contoh kader-kader penting partai yang bermasalah dengan pimpinannya karena berbeda pandangan politik. Selebihnya masih sangat banyak. Sehingga sebagai rakyat biasa yang memiliki minat besar dalam ilmu politik, yang saya juga yakin banyak yang memiliki pertanyaan serupa, izinkan saya bertanya, apakah partai politik itu memperjuangkan kehendak sekumpulan rakyat yang diwakilinya atau partai politik itu hanya memperjuangkan kehendak pimpinannya lalu memaksa rakyat supaya menerima kehendak itu?
Melalui tulisan yang sangat singkat ini saya sungguh-sungguh sekadar ingin bertanya. Kiranya ada yang sudi menjelaskan. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H