Mohon tunggu...
Yahya Muhaimin
Yahya Muhaimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S.Tr Informasi dan Humas

Saya adalah seseorang yang memiliki ketertarikan dengan Data Management, Project Management, Writing dan Riset. Beberapa pengalaman yang relevan yaitu menjadi Staf Magang bagian arsip di LLDIKTI Wilayah VI, menjadi sekretaris dua periode dan menjadi ketua pelaksana event kompetisi skala nasional.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dijuluki sebagai Kota Manis, Kota Apa Ya?

14 November 2021   17:26 Diperbarui: 14 November 2021   17:44 3305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Sungai Arut

Pangkalan Bun merupakan salah satu kota yang indah di provinsi Kalimantan Tengah. Pangkalan Bun memiliki ragam budaya dan tempat wisata yang berlimpah sehingga di juluki sebagai Kota MANIS.

Kota MANIS? Kata MANIS merupakan singkatan dari Minat, Aman, Nikmat, Indah dan Segar. Dari julukan tersebut meningkatkan semangat masyarakat Pangkalan Bun untuk menjadikan kota yang manis. Sehingga tak heran jika Pangkalan Bun menjadi langganan peraih penghargaan piala Adipura.

Pangkalan Bun menjadi gerbang bagian barat provinsi Kalimantan Tengah yang merupakan ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat dengan kontur berbukit dan berlembah, serta berada di pinggir Sungai Arut. Sejarah singkat sebutan Pangkalan Bun berawal saat Sultan Imanuddin yang melakukan perjalanan dari Kotawaringin Lama menuju Kumai. Saat di perjalanan tersebut, sultan sering singgah di Pongkalan Buun. Pongkalan mempunyai arti sebagai tempat singgah, sedangkan Buun adalah nama orang dari Suku Dayak yang merupakan pemilik rumah yang sering disinggahi sang sultan saat melakukan perjalanan. Seiring berjalannya waktu, Sultan Imanuddin seringkali melakukan perjalanan sehingga berkeinginan untuk membuat sebuah kampung. Kemudian, dibuatlah kampung dan diberi nama Pangkalan Bun ini.

Berbicara sebagai kota manis, tentunya Pangkalan Bun menyimpan tempat wisata yang indah dan berlimpah. Destinasi wisata pun tidak hanya di bagian darat saja, namun juga ada di bagian sungai dan laut. Destinasi wisata yang tepat di jantung Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah ialah Istana Kuning sebagai tempat destinasi yang sangat iconic dan memiliki nilai sejarah didalamnya. Penamaan 'kuning' memiliki alasan khusus yang mana diartikan 'keramat' bagi masyarakat kotawaringin. Bangunannya serupa rumah panggung yang megah yang terbuat dari kayu ulin, kayu khas Kalimantan ini terkenal karena kekuatannya. Warnanya dibiarkan kecokletan alami tanpa dicat. Bangunan asli istana merupakan perpaduan berbagai kebudayaan seperti Melayu, China dan Dayak. Saat berwisata ke Istana Kuning kita akan dipandu oleh salah satu keluarga kerajaan saat berkunjung ke dalam istananya, kita akan dipandu layaknya oleh pemandu wisata dengan diberikan berbagai informasi kesejarahan Istana Kuning tersebut. Didalamnya kita akan melihat jajaran lukisan raja-raja terdahulu yang berderet rapi di salah satu pojok ruangan. Terdapat pula kereta kuda yang biasa digunakan keluarga kerajaan zaman dulu untuk berkeliling dari kampung ke kampung. Tidak hanya itu, di bagian luar terdapat taman indah dan sangat cantik yang sering dijadikan wisatawan sebagai objek berfoto. Tepat didepan taman tersebut seringkali digunakan sebagai pameran berupa tari, musik tradisional bahkan expo makanan khas daerah kota Pangkalan Bun.

Pemandangan Sungai Arut
Pemandangan Sungai Arut

Kemudian adapula destinasi wisata yang sangat menakjubkan, yaitu Sungai Arut. Sungai arut adalah salah satu sungai besar yang mengalir di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat dan melintasi Pangkalan Bun sebagai Ibu kota kabupatennya. Sungai arut memiliki panjang 250 km yang dahulunya merupakan sebagai jalur transportasi utama dan menjadi pusat perekonomian penduduk Kotawaringin Barat dan sekitarnya. Namun, seiring perkembangan zaman sungai tersebut tidak lagi menjadi sumber perekonomian masyarakat setempat karena di era sekarang sudah jarang menggunakan perahu tradisional sebagai alat transportasi. Tetapi dengan adanya hal tersebut tidak menyurutkan masyarakat setempat dalam mengembangkan sungai arut. Kini sungai arut dimanfaatkan sebagai destinasi wisata yang sangat indah. Kita dapat menggunakan perahu tradisional dengan menyusuri sungai arut, biasanya waktu yang paling tepat untuk berkunjung adalah saat sore menjelang matahari terbenam. Karena pengunjung dapat menyusuri sungai sambil menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam (sunset) di ufuk barat. Pemandangan sore akan semakin eksotis karena juga akan diperlihatkan dengan bangunan tua yang ada di seberang sungai (Mendawai Seberang). Bangunan tersebut dibangun menggunakan kayu sama seperti bangunan yang ada di sekitarnya. Konon bangunan tersebut dulunya adalah sebuah sekolah yang disebut oleh penduduk dengan sebutan SD Belanda. Selanjutnya, mendekati hilir sungai pengunjung diperlihatkan sebuah pemandangan tongkang tua yang hampir tenggelam. Selain itu, di tepian sungai arut juga terdapat cafe yang sangat estetik dan menarik untuk merasakan sensasi lokal. Cafe tersebut bernama tepi arut yang bangunannya tidak berbeda dengan bangunan lainnya yang mana dibangun dengan kayu ulin. Di cafe tersebut kita akan disajikan pemandangan alam, anak-anak yang sedang berenang di sungai dan kelotok (perahu tradisional) yang wara-wiri di sekitar sungai arut.

Cafe Tepi Arut
Cafe Tepi Arut

Pangkalan Bun menyimpan ragam destinasi wisata yang indah dan menawan, namun dibalik keindahannya destinasi wisata tersebut menyimpan banyak nilai sejarah yang bisa dikatakan sebagai peninggalan masyarakat terdahulu. Destinasi wisata di kota Pangkalan Bun akan terus dijaga, dilestarikan dan dikembangankan oleh masyarakat. Sehingga, tidak heran jika Pangkalan Bun mendapat julukan sebagai kota yang Minat, Aman, Nikmat, Indah dan Segar (MANIS).

Sumber Gambar

  1. Taman Istana Kuning : https://ksmtour.com/en/informasi/tempat-wisata/kalimantan-tengah/istana-kuning-wisata-sejarah-yang-indah-di-kalimantan-tengah.html
  2. Pemandangan Sungai Arut : http://harnas.co/2019/08/02/kelah-alam-kalimantan
  3. Cafe Tepi Arut : https://kumparan.com/infopbun/kuliner-tepi-arut-yang-harus-kamu-coba-jika-datang-ke-pangkalan-bun-dan-sampit-1w8JLPJgIq5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun