Mohon tunggu...
Muhammad Yahya Hasyim
Muhammad Yahya Hasyim Mohon Tunggu... -

Diatas Pena, Kan Kutulis Sejarah Yang Indah :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Rindu Revolusi

10 Februari 2010   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:59 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Revolusi secara umum adalah pergerakan berputar atau sirkular dalam perubahan yang berlangsung secara cepat. Pertama kali kata ini diperkenalkan oleh Nircolaus Copernicus yang menggambarkan gerakan benda-benda di langit. Yang kemudian, pada abad ke-17, kata revolusi memasuki pemaknaan dalam berbagai kajian filsafat dan gerakan sosial-politik yang terjadi di beberapa negara. Dalam literatur sejarah Indonesia, pemahaman revolusi terbagi menjadi tiga kelompok. Yakni, kelompok pertama melihat revolusi sebagai transformasi perubahan yang fundamental dalam masyarakat yang dilakukan secara damai. Kelompok kedua mendefiniskan revolusi dengan titik berat pada penggunaan kekerasan untuk memaksakan sebuah perubahan secara total. Dan kelompok ketiga, menggabungkan definisi antara kelompok pertama dan kedua. Kemudian, secara singkat revolusi ditandai dengan tiga hal. Pertama, perubahan yang fundamental, komprehensif dan multidimensional. Kedua, revolusi melibatkan massa yang besar dan termobilisasi serta bergerak secara revolusioner. Ketiga, selalu melibatkan kekerasan dan alat-alat kekuasaan negara (tentara dll). Tapi untuk ciri yang ketiga, kita dapat mengajukan keberatan dari bukti-bukti sejarah. Karena revolusi tidak selamanya dijalankan dengan kekerasan seperti Ghandisme di India, dan revolusi komunisme dinegara Eropa Tiimur. Revolusi kemarin dan hari ini Lebih dari setengah abad, Bung Karno hadir sebagai simbol revolusi yang orisinal Indonesia. Di mana gagasan utamanya adalah melawan segala bentuk kolonialis dan imprealisme untuk tujuan membangun Indonesia yang merdeka, mandiri, sejahtera dan bermartabat. Fokus gerakan Bung Karno tersebut tidak lepas dari perjuangan untuk mempertahankan hak-hak rakyat dan negara atas kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), mendorong terbentuknya prinsip ekonomi yang berdikari, berbasis kerakyatan serta haluan politik nasionalisme yang berpijak pada keadilan rakyat. (bandingkan dengan kenyataan yang tengah kita hadapi saat ini) Apa yang dilakukan Bung Karno sesungguhnya masih relevan untuk kebutuhan saat ini. Di mana telah terjadi penyimpangan-penyimpangan yang makin menjauhkan negara dari cita-cita kemerdekaan yang dirintis Bung Karno. Dan semakin jauh penyimpangan tersebut, dikhawatirkan NKRI menjadi negara gagal…! Yakni sebuah negara yang dibangun bukan untuk tujuan mensejahterekan rakyat namun sebaliknya menjadikan rakyat miskin, hina dan terpinggirkan oleh deras kemajuan zaman. Apa yang harus kita lakukan? Sebagai seorang mahasisawa dari timur nusantara saya tergugah. Keterpanggilan moral untuk membenahi negeri ini dengan pilihan untuk ikut berpartisipasi mendorong lahirnya REVOLUSI. Pilihan ini bukanlah sebuah mimpi namun merupakan keniscayaan. Dari realitas kehidupan sosial masyarakat yang terjadi saat ini, tanda-tanda kearah revolusi semakin menemukan titik terang. Sebagai contoh, dalam penyikapan kasus Century, suara-suara rakyat yang muncul ke permukan bukan lagi sebatas penyelesain kasus hukum semata. Namun kasus ini telah berubah menjadi tuntutan untuk menata ulang NKRI yang dianggap semakin bobrok dan menjerat kehidupan rakyat. Sebenarnya, negeri demokrasi ini sudah berpindah haluan dari rakyat untuk rakyat menjadi dari penguasa untuk penguasa. Apakah kita akan tinggal diam melihat negeri kita ini ?? Ayoo bangun wahai saudaraku ..!! Negeri ini sedang membutuhkan kalian untuk merubah semuanya, dan saudara kita yang tertindas pun tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan dari kita. Hanya kita lah yang akan merubah negeri kita ini. Saya jadi teringat akan kata-kata yang tertempel di mading kampus, yaitu: “KEMERDEKAAN TIDAK AKAN PERNAH ADA UNTUK KEBODOHAN DAN KELEMAHAN !! DAN HANYA PERLAWANAN YANG BISA MENGHADAPI PENINDASAN !!” Sekali lagi, jawabannya: REVOLUSI atau selamanya menjadi tertidas termarginal. Salam, Anak bangsa dari Makassar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun