Mohon tunggu...
yahya rudy hartono
yahya rudy hartono Mohon Tunggu... Guru - guru bimbingan dan konseling sman 1 pandaan

guru PNS bimbingan dan konseling sman 1pandaan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kemunduran Gerakan Pramuka Disebabkan Karena Kualitas Pengurusnya

14 September 2013   05:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:55 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan Pramuka merupkan organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Metode pendidikan Pramuka sangat baik dan bisa menghasilkan generasi muda bertanggungjawab, disiplin, bermental baja, tangguh dan kreatif. Namun seiring perkembangan jaman Gerakan Pramuka semakin surut dari segi peminat dan kualitas pendidikannya. Dari segi peminatnya, Gerakan Pramuka dianggap organisasi yang ketinggalan jaman, sehingga mereka tidak terkesan untuk mengikuti Gerakan Pramuka. Sedangkan dari segi kualitasnya Gerakan Pramuka menurun dalam hal pendidikan dan metode pengajarannya.

Hal ini terjadi karena orang dewasa sebagai pembina pramuka mengalami penurunan kuantitas dan kualitas. dari segi kuantitas banyak pembina pramuka yang tidak mau terjun dan aktif mengabdikan dirinya untuk membina generasi muda dalam Gerakan Pramuka. Hal ini disebabkan berbagai macam alasan, entah karena faktor internal ataupun faktor eksternal. Sedangkan dari segi kualitas banyak pembina pramuka yang berasal dari orang-orang yang tidak pernah mengikuti pramuka sejak peserta didik. Mereka menjadi pembina pramuka hanya karena tuntutan. memang dalam gerakan pramuka tidak membatasi usia berapapun orang itu bisa mengikuti gerakan pramuka. sayangnya mereka-mereka ini yang ikut menjadi pembina pramuka banyak hanya karena tuntutan pimpinan tempat dia bekerja, sehingga dalam mengikuti dan mengembangkan kegiatan kepramukaan mereka setengah-setengah.

selain itu kemunduran pramuka dikarenakan juga komposisi pengurus didaerah yang kebanyakan bukan orang pramuka asli. contohnya adalah banyak dari ketua kwartir cabang maupun daerah yang diambil dari pejabat daerah tersebut. baik apabila pejabat tersebut adalah anggota pramuka aktif, celakanya banyak dari mereka yang tidak pernah mengikuti pendidikan kepramukaan tetapi dijadikan ketua kwartir. tidak hanya jabatan ketua kwartir saja, pengurus dibawahnya juga banyak yang diambil dari pejabat dan pengusaha yang berduit atau pengambil kebijakan. alasannya agar pramuka bisa mendapatkan kucuran dana dengan mudah.

mental uang inilah yang menjadikan pramuka semakin terpuruk. bukannya pramuka semakin berkembang ditengah jaman yang gila ini, malahan pramuka bisa dibilang organisasi yang manja karena mementingkan dana. akhirnya pramuka hanya beraksi jika ada dana dan vakum kembali ketika dana itu habis.

saya mengajak kepada teman-teman generasi muda yang memang benar-benar ingin bangsa ini baik kedepan mari kita kembalikan pramuka kepada fungsi dan tugas yang sebenarnya, yaitu mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin, pelopor dann teladan yang siap bersaing dan bertanding diera globalisasi.

saya memohon kepada para pembina yang memang mempunyai tujuan yang mulia untuk mempersiapkan generasi muda agar mengikuti hati nuraninya untuk tidak sekadar karena kemudahan keuangan dalam memilih pengurus. saya berharap pengurus dalam gerakan pramuka adalah orang-orang yang benar-benar memahami apa itu pramuka sehingga bisa mengembangkan pramuka menjadi organisasi yang lebih diminati.

JANGAN SAMPAI JABATAN KETUA HANYA SEBAGAI NAMA SAJA TETAPI TIDAK MAU BEKERJA DAN MEMIKIRKAN TEROBOSAN-TEROBOSAN BARU BAGI PRAMUKA YANG DIPERUNTUKKAN UNTUK GENERASI MUDA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun