Mohon tunggu...
Edison Hulu
Edison Hulu Mohon Tunggu... Dosen - Ekonomi dan Keuangan

Dosen, Peneliti, dan Pelaku Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rumah Penyelarasan Diperlukan agar Sapi Mau Masuk Kapal!

21 Januari 2016   08:11 Diperbarui: 21 Januari 2016   11:59 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - sapi sebagai komoditas strategis (Kompas.com)

Konsep rumah penyelarasan (clearing house) untuk suatu komoditas strategis adalah sebuah sistem yang efisien dan terpadu yang melibatkan semua pelaku ekonomi yang terlibat dalam komoditas strategis tersebut, siapa produsen dan di mana mereka berada (produsen dalam negeri), siapa pembeli (konsumen dan industri), siapa pedagang perantara, siapa yang bertanggung jawab untuk urusan logistik darat, laut, dan udara (bila diperlukan), sehingga dapat ditentukan secara transparan, (a) harga yang wajar pada tingkat produsen, pada tingkat konsumen, biaya logistik, serta margin bagi pedagang perantara, dan (b) situasi keseimbangan pasar, apakah produksi dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, serta (c) kalau diperlukan, diimpor dari luar negeri, termasuk tataniaga yang jelas dan transparan.

Dengan adanya rumah penyelarasan, keterlibatan lembaga keuangan bank dan nonbank dalam pembiayaan akan semakin mudah dan berpeluang memperoleh biaya modal yang rendah dalam kegiatan ekonomi komoditas strategis tersebut. India telah menerapkan sistem ini dalam produksi susu, dan sukses. Hal yang sama dilakukan di Thailand. Negara-negara Eropa telah melakukannya terlebih dahulu dan suskes, termasuk Jepang.

Indonesia, masih belum ada satupun komoditas strategis yang menggunakan konsep rumah penyelarasan. Ada tiga alasan.

Pertama, banyak pelaku pasar yang kaya (pedagang perantara antara produsen dan konsumen) karena spekulasi (banyak pedagang yang kaya karena spekulasi buruk). Ketika ada rumah penyelarasan, maka model untuk kaya dengan spekulasi untuk mendapatkan keuntungan yang luar biasa bagi pelaku pasar menjadi tidak mungkin lagi. Ketika ada rumah penyelarasan, yang untung adalah produsen dan konsumen, dan pedagang perantara memperoleh untung yang tertentu tetapi wajar. Oleh karena itu, model rumah penyelarasan akan ditolak pelaku pasar (khususnya pedagang perantara), dan yang untung adalah produsen dan konsumen. Ada dua keuntungan produsen dan konsumen, yaitu, (a) harga wajar dan stabil, dan (b) bagi produsen telah terjamin ada pembeli, dan bagi konsumen terjamin pemasokan.

Kedua, dengan adanya rumah penyelarasan maka semakin kecil peluang penyimpangan alias korupsi. Bagi yang suka melakukan penyelewengan kekuasaan akan sulit menyetujui konsep rumah penyelarasan.

Ketiga, dengan adanya rumah penyelarasan, maka pelaku ekonomi akan sulit menghindar kewajibannya kepada negara, misalnya pajak atas laba, karena semua tercatat dengan baik dalam sistem rumah penyelarasan. Bagi yang tidak suka bayar pajak atau kewajiban kepada negara, maka pasti akan menolak keberadaan rumah penyelarasan.

Pengelolaan rumah penyelarasan, di negara-negara yang telah berhasil, pada umumnya gabungan dari pelaku ekonomi yang mewakili produsen, pedagang perantara, logistik, dan konsumen yang bertindak sebagai wakil pelaku pasar. Mereka memilih orang profesional yang menjalankan fungsi operasional rumah penyelarasan.  

Metode pengelolaan seperti Bulog, bukan konsep rumah penyelarasan. Diusulkan agar setiap komoditi strategis di Indonesia dibuat sebuah rumah penyelarasan, sehingga harga dalam negeri stabil, dan tidak mengalami gejolak sesuka para spekulator untuk tujuan memaksimumkan laba bagi para pedagang, sementara yang rugi adalah produsen dan konsumen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun