Gelar juara dunia kedua diraihnya pada 23 Juni 2001 ketika bertarung di kelas Bantam Super versi IBF, dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan, Lehlohonolo Ledwaba. Gelar ketiga direbut pada 15 Nopember 2003 ketika bertarung di kelas Bulu versi WBC The Ring, dengan mengalahkan petinju Meksiko, Marco Antonio Barrera.
Gelar keempat diraih lima tahun kemudian, tepatnya pada 15 Maret 2008 ketika bertarung di kelas Bulu Super versi WBC, dengan mengandaskan petinju Meksiko, Juan Manuel Marquez. Gelar kelima diraih tiga bulan kemudian, tepatnya pada 28 Juni 2008 ketika bertarung di kelas Ringan versi WBC, dengan mengandaskan petinju Amerika Serikat, David Diaz.
Dalam perebutan gelar di kelas Welter Ringan dari dua badan tinju dunia (IBO dan WBC The Ring) Pacquiao berhasil mengalahkan petinju Inggris, Ricky Hatton pada 2 Mei 2009. Itu menjadi gelar keenam dan ketujuh bagi Pacquiao. Gelar kedelapan Pacquiao diraih pada 14 Nopember 2009 di kelas Welter versi WBO dengan mengalahkan petinju Puerto Rico, Miguel Angel Cotto Vazquez.
Salah satu hal yang menarik dari gaya bertinju Pacquiao adalah dia bertinju dengan gaya southpaw boxer (kidal) plus memiliki pukulan kiri mematikan. Padahal dalam kesehariannya Pacquiao ini adalah seorang right-handed. Sebenarnya ada beberapa petinju (ortodoks) lainnya yang juga bergaya kidal seperti Pacquiao. Misalnya Marvin "Marvelous" Hagler, Michael Moorer, Pernell "Sweet Pea" Whitaker maupun Hector "Macho" Camacho.
***
Manny Pacquiao lahir di kota terpencil dan miskin di Kibawei, Filipina 17 Desember 1978 dari pasangan Rosalio Pacquiao dan Dionesia Dapidran. Pasangan ini kemudian bercerai karena Rosalio berselingkuh. Saat berusia dua tahun Pacquiao dan keluarganya kemudian pindah ke sebuah rumah petak dengan hanya satu ruangan di pedalaman di Tango provinsi Sarangani.
Di Tango, Pacquiao kecil harus naik turun bukit untuk mendapatkan makanan maupun air bersih. Kebiasaan membawa air naik turun bukit kemudian membentuk otot-otot tubuh Pacquiao menjadi kuat dan lentur. Sebagaimana lazimnya anak-anak kecil di Asia lainnya, Bruce Lee kemudian menjadi sumber inspirasi Pacquiao muda dalam berlatih. Ketika itu batang pisang dipakai sebagai samsak latihan.
Pada usia tujuh tahun, Pacquiao mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai pembantu seorang nelayan. Untuk upah, Pacquiao mendapat pembagian ikan hasil tangkapan. Pacquiao menyisihkan dua ekor ikan buat keluarganya, sedangkan sisanya dijual dan kemudian ditabung. Kegiatan mengangkat hasil tangkapan ini juga kemudian membentuk tubuh bagian atas Pacquiao menjadi kuat.
Seperti warga miskin dunia lainnya yang tumbuh dalam kemiskinan dan kelaparan, impian Pacquiao muda cukup sederhana. Yaitu agar ia bersama keluarganya bisa duduk di meja yang berisi makanan berlimpah ruah sehingga ia dan semua anggota keluarganya dapat makan sampai perut kekenyangan. Itulah yang memotivasinya agar bisa menjadi orang kaya yang hidup dalam kelimpahan.
Bertumbuh dalam lingkungan Katolik yang kental, Pacquiao muda ingin menjadi seorang pastor. Namun kemiskinan memaksanya harus bekerja dan kemudian menjadi seorang petinju. "Saya bertinju agar bisa survive. Saya tidak memiliki apa-apa, dan tidak bisa bergantung kepada orang lain selain kepada diri saya sendiri. Saya memang seorang petinju, dan berlatih sangat keras agar saya dan keluarga saya bisa tetap hidup" kata Pacquiao.