Unggulan keenam asal Serbia, Novak Djokovic keluar sebagai juara turnamen US open 2018 setelah mengalahkan unggulan ketiga asal Argentina Juan Martin del Potro. Bertanding di Arthur Ashe Stadium, Djokovic menang straight set dengan skor 6-3, 7-6 (7-4) dan 6-3. Dengan demikian Djokovic memperbaiki rekor pertemuannya dengan del Potro menjadi 15-4 dari 19 pertemuan.
Ini menjadi gelar ketiga bagi Djokovic setelah sebelumnya menjadi juara disini pada tahun 2011 dan 2015. Sebaliknya bagi del Potro yang memenangi turnamen ini sekali pada tahun 2009, membuat namanya tetap menjadi bayang-bayang petenis big-four (Federer, Nadal, Djokovic dan Murray)
Gelar juara US Open ini menjadi comeback yang manis sepanjang tahun ini bagi Djokovic setelah sempat pensiun hampir setahun demi memulihkan cedera siku yang dideritanya setahun yang lalu. Ini juga menjadi gelar Grandslam kedua bagi Djokovic sepanjang tahun 2018 setelah sebelumnya dia berhasil merebut gelar juara Wimbledon dengan mengalahkan Kevin Anderson.
Sebelum cedera, Djokovic telah lama merajai dunia tenis putra, membuat dua petenis big-four (Federer dan Nadal) memilih untuk beristirahat sementara. Namun setelah meraih gelar juara French Open 2016, prestasi Djokovic memudar untuk kemudian digantikan oleh raja baru, yang selama ini menjadi bayang-bayang Djokovic, Andy Murray.
Dua tahun Djokovic nir-gelar turnamen Grandslam dan kemudian kehilangan gelar sebagai petenis terbaik dunia. Perhatian untuk keluarga, pergantian pelatih, rasa jenuh, frustasi dan kemudian cedera siku membuat Djokovic memilih untuk beristirahat total selama setahun.
Tak lama kemudian, setelah meraih gelar juara Wimbledon 2016, Andy Murray juga mendapat cedera pinggang yang sudah lama dideritanya. Murray kemudian menyusul Djokovic untuk beristirahat total hampir dua tahun (kini baru saja memulai latihan)
Pensiunnya Djokovic dan Murray membuat Federer dan Nadal kembali "turun gunung." Mereka berdua kemudian berhasil mendulang enam gelar Grandslam untuk kemudian berbagi masing-masing tiga gelar seorang.
Comeback Federer dan Nadal serta cedera panjang Murray memacu Djokovic untuk kembali secepatnya. Walaupun awalnya berat, namun perlahan tapi pasti Djokovic mulai menemukan irama permainannya.
Tampaknya kepercayaan diri Djokovic sudah pulih kembali. Dua gelar Grandslam secara berurutan (Wimbledon dan US Open) menjadi buktinya. Setelah sempat terlempar dari jajaran petenis top, kini Djokovic sedang menapaki langkahnya untuk menjadi petenis terbaik dunia lagi.
Publik pun berharap banyak kepada del Potro untuk menggeser dinasti Federer dan Nadal. ketika masih remaja, del Potro adalah salah satu petenis terbaik dunia pada masa itu. Namun petenis yang masih sebaya dengan Djokovic dan Murray ini sepertinya tidak bisa naik kelas, dan tetap menjadi bayang-bayang mereka.