Drama kardus tiba-tiba menyertai dunia kontestasi politik Indonesia menjelang waktu penutupan pendaftaran Capres dan Cawapres Jumat besok.
Bak pertandingan Catur Cepat, kini para pecatur terjebak dalam krisis waktu. Terlalu banyak berpikir (mungkin juga mengkhayalkan isi kardus) membuat para pemain kehilangan banyak waktu, tetapi harus melakukan beberapa langkah dalam waktu tersisa...
Ini tentu saja sangat krusial! Salah melangkah alamat bahaya, dan bisa langsung skakmat! Dalam kondisi genting begini, hal yang paling logis untuk dilakukan adalah mencoba menawarkan Remis, karena lawan sebenarnya mengalami krisis waktu juga. Inilah yang disebut win-win solution...
Apa yang terlihat oleh mata telanjang, tidak selalu menunjukkan keadaan yang sebenarnya! Demikian pula hal nya dengan koalisi Gerindra-Demokrat. Mereka terlihat asyik-masyuk dalam bulan madu nan indah... Ternyata itu hanya di permukaan saja. Kemarin sore, isi aslinya kemudian kelihatan. Isinya kardus belaka....
"Lu kardus, gue bukan kardus!" teriak kardus Ori. "Bos lu kardus, bos gue bukan kardus" balas kardus KW! Lalu kemudian kardus-kardus yang lain berteriak marah karena tersinggung disebut kardus...
***
"Kardusgate"" ini kemudian tentu saja membawa perubahan besar terhadap kontestasi Pilpres 2019 nanti. Sebelumnya hanya ada dua Paslon, lalu kemudian berkembang menjadi tiga akibat manuver Cak Imin.
Tak lama kemudian isu Poros Tengah tersebut meredup seiring semakin mesranya hubungan Demokrat-Gerindra, dan melunaknya sikap PKS dan PAN...
Sampai kemudian kemarin siang, isu Poros Tengah tersebut mencuat kembali seiring menghangatnya isu Sandiaga Uno "didakwa menjadi seorang pelakor...."
Sungguh menarik mencermati isu yang berkembang akhir-akhir ini. Sebenarnya esok hari semuanya akan terungkap di "pelukan" KPU... Akan tetapi sangat mengasyikkan untuk menebak komposisi Capres/Cawapres ini, karena tetap ada kemungkinan untuk terjadinya sebuah kejutan...
Mari kita "tebak-tebak buah manggis" komposisi Capres/Cawapres ini.