Sabtu, 4/8/2018 kemarin, Cak Imin dijadwalkan bertemu dengan para Kiai untuk meminta masukan mereka terkait pencalonan Cak Imin sebagai Cawapres bersama koalisi Jokowi. Sebelumnya Wakil Sekjen PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, PKB bisa saja tak mendukung Jokowi jika tak mendapat persetujuan para Kiai...
Bagi masyarakat biasa, tentu saja hal ini sangat mengejutkan karena sebelumnya Cak Imin jelas-jelas berada di kubu Jokowi! Tetapi belum lekang dari ingatan ketika Cak Imin dan Rommy tercyduk di Cikeas untuk mendukung AHY pada Pilgub DKI 2017 lalu. Padahal PKB dan PPP adalah koalisi Jokowi!
Alasan para petinggi partai ketika itu adalah, "Nasional, Jokowi yes! Kalau Daerah, nantinya akan disesuaikan dengan dinamika politik yang berkembang di masyarakat... Kalau warga maunya begini, ya kita manut saja apa maunya warga... tapi yang penting kalau Nasional, Jokowi yes!"
Kemarin itu Cak Imin hadir di Gedung Joang 45 dalam rangka pemberian penghargaan kepada para pejuang kemanusiaan yang digagas oleh KNPK (Komite Nasional Penggerak Konstitusi)
Maaf, baru ini saja penulis mendengar nama KNPK ini...
Tadinya aktivis HAM Indonesia, almarhum Munir Said Thalib akan mendapat penghargaan dari Cak Imin. Namun Suciwati (istri Munir) menolaknya karena merasa Cak Imin memanfaatkan isu HAM ini untuk kepentingan politik pribadinya saja.
Ditempat yang sama pula Cak Imin sesumbar mengatakan kalau kasus pelanggaran HAM berat akan tuntas jika ia yang akan menjadi Wakil Presiden mendampingi Jokowi, termasuk juga kasus penyerangan terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan. Cak Imin juga menegaskan, bahwa semua janji-janji Jokowi yang belum terlaksana, akan dituntaskan jika ia terpilih menjadi Wapresnya...
***
Lantas bagaimana utak-atik Poros Tengah ala Cak Imin ini?
Mari kita simak uraiannya.
Opsi Pertama