Salah satu tim FBS Mengabdi yang beranggotakan enam mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, melakukan pengabdian dengan menggelar sosialisasi dan penyerahan poster anti-bullying bagi siswa kelas 6 di SDN Sekaran 02, Semarang, pada Kamis pagi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa sejak sekolah dasar, akan dampak negatif bullying serta membangun sikap saling menghargai di lingkungan sekolah.
Sosialisasi ini dipandu oleh para mahasiswa yang memberikan materi mengenai pengertian, jenis-jenis, bahaya bullying, hingga cara menanganinya. Dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, mahasiswa menjelaskan bahwa bullying tidak hanya berupa kekerasan fisik, tetapi juga perilaku verbal dan sosial yang bisa melukai perasaan teman.
Selain materi, acara juga diisi dengan permainan dan simulasi yang menarik minat siswa. Tim FBS Mengabdi menyediakan secarik kertas yang diberikan pada siswa kelas 6 SDN Sekaran 02 untuk menuliskan hal apa yang membuat sedih atau menggangu bagi mereka. Pihak mahasiswa memastikan kerahasiaan identitas penulis, sehingga siswa dapat menulis tanpa rasa takut.
Setelah tim FBS Mengabdi membaca kertas-kertas tersebut, mereka mendapati bahwa masih ada siswa yang mengalami pembullyan, bahkan hal itu dilakukan oleh teman sekelasnya. Seperti dikucilkan, diejek secara fisik, dan diperintah melakukan sesuatu secara sepihak. Sungguh miris, namun tim FBS Mengabdi yakin, jika kita bekerja sama untuk menyebarkan semangat anti-bullying, hal tersebut dapat memperbaiki karakter para generasi muda. Â
Penanganan bullying yang mahasiswa ajarkan kepada siswa selain mengabaikan, melawan, lapor pihak dewasa, salah satunya lagi yaitu siswa diajarkan sebagai "Pahlawan Anti-Bullying" yang bertugas menjaga dan membela teman-temannya dari tindakan bullying. Para siswa belajar cara menghentikan perilaku bullying dan mendukung teman yang menjadi korban. Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan poster anti-bullying oleh Tim FBS Mengabdi kepada pihak sekolah SDN Sekaran 02 untuk dapat dipajang dilingkungan sekolah.
Tim FBS Mengabdi juga berharap, dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat lebih memahami bahwa langkah awal menghentikan bullying yaitu kita perlu menanamkan sifat baik pada diri sendiri. Selain itu juga perlunya kerja sama antara siswa, orangtua, guru, dan masyarakat untuk menjadikan kampanye anti-bullying ini menjadi tanggung jawab bersama. Â Para mahasiswa pun berharap bahwa sosialisasi ini bisa menjadi langkah awal terciptanya lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman, di mana setiap siswa merasa dihargai dan dilindungi. Dengan demikian, tercipta budaya dan karakter positif di sekolah yang menumbuhkan rasa saling mendukung dan mempererat kebersamaan antar siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H