Mohon tunggu...
Yafet Ronaldies
Yafet Ronaldies Mohon Tunggu... Freelancer - Human Mood-an

Ordinary Writer || Digital Writer || Freelance || Hobi makan || Enjoy Cook {Linke Ideologie}

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sayap-Sayap Oposisi

17 Maret 2024   12:27 Diperbarui: 17 Maret 2024   12:34 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Oposisi pada dasarnya diharapkan dapat mengontrol jalannya pemerintah akan tetapi di Indonesia tujuan itu belum tercakupi. Konflik justru terjadi di tingkat elite kekuasaan petinggi partai pemegang oposisi dikalangan oposisi. 

Para petinggi partai yang menjalin jaringan dengan para oposisi partai sebagai bentuk aliansi strategis dan mengambil alternatif lain para oposisi partai juga menjalin hubungan kekuasaan. 

Di sebuah negara maju dan sistem demokrasi partai oposisi pada umumnya akan mampu dan dapat menjalankan sebagai penyeimbang kekuasaan pemerintahan, untuk itu semua kebijakan pemerintah akan selalu mendapat kontrol dan pengawasan dari partai oposisi kemudian bagaimana cara mengambil keputusan dan cara melaksanakan akan menjadi penyeimbang nantinya. 

Pemaknaan lain dari kata oposisi itu seperti stimulus persaingan yang sehat, antara partai oposisi atau elit politik dengan pemerintah. Perlu diketahui juga, oposisi ini bukan anti-pemerintah, akan tetapi sebagai jalan rel-rel alternatif dalam menjalankan program-program kerja untuk rakyat.

Siklus oposisi juga tergantung para partai-partai meletakkan pilihan politiknya. Apakah mau masuk bergabung atau siap untuk diluar? Semua poros oposisi juga pasti memiliki kepentingan masing-masing. Akan tetapi, sayap-sayap oposisi jangan sampai patah, biarkan terbang tinggi di nuansa alam demokrasi yang kita anut saat ini. Karena bangsa kita bangsa yang besar, pastilah juga harus mendengarkan suara-suara oposisi dalam mempertimbangkan keputusan serta kebijakan yang diambil dalam menjalankan roda kenegaraan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun