Mohon tunggu...
Yafet Ronaldies
Yafet Ronaldies Mohon Tunggu... Freelancer - Human Mood-an

Ordinary Writer || Digital Writer || Freelance || Hobi makan || Enjoy Cook {Linke Ideologie}

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selera Pemimpin Milenial dan Generasi Z

6 Januari 2024   11:37 Diperbarui: 6 Januari 2024   11:37 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir bisa dikatakan penentu kemenangan pemimpin bangsa ini, menjelang pemilihan umum adalah para pemilih kaum milenial dan generasi z. Tidak bisa dipungkiri, jumlah presentase para pemilih kaum muda/remaja ini sangat banyak. Kalau dari Data Pemilih Tetap (DPT) yang di rilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), 113 juta atau 56,45 persen dari kelompok milenial dan generasi z. Jika di rinci, milenial sebanyak 66.8 juta sedangkan generasi z sebanyak 46,8 juta. Oleh karena itu, tidak perlu heran ketika basis anak-anak muda menjadi sasaran empuk para paslon yang akan bertarung nantinya di 14 Februari 2024.

Jika di lihat, kepedulian kaum milenial dan generasi z saat ini, sangat bervariasi. Mulai dari penyediaan lapangan pekerjaan yang luas, isu korupsi, lingkungan serta kesejahteraan masyarakat, bahkan tentang isu olahraga khususnya di sepak bola dan futsal. Kita tau peminat dari sepak bola sangat banyak. Salah satu cara mempersatukan bangsa Indonesia, itu bisa melalui sepak bola kita.

Kemudian selera tipekal dan karakter pemimpin dari kaum muda milenial dan generasi z itu, mulai dari tidak ada jejak korupsi, punya prestasi pada waktu jadi pemimpin, tegas dan berwibawa, berpengalaman memimpin serta merakyat. Untuk pemimpin yang pandai beretorika, kaum milenial dan generasi z, masih tidak terlalu disukai, hal ini dikarenakan, kaum muda dan remaja, mau pemimpin yang banyak bekerja serta berprestasi dan mengerti soal geopolitik saat ini. Apalagi isu soal Palestina dan Israel, Rusia dengan Ukraina dan yang terbaru ini adalah warga Rohingya sedang berada di Indonesia saat ini.  Pemimpin ke depan, harus juga mengerti tentang persoalan global, dalam hal kerjasama dengan negara lain, serta mengambil keputusan dalam level internasional. Kita tau sendiri, bangsa Indonesia mempunyai para pemimpin terdahulu yang di segani oleh negara luar. Oleh karena itu pemimpin selanjutnya mampu membawa Indonesia berjaya serta mempunyai wibawa di kalangan internasional, baik itu di ASEAN hingga PBB.

Jadi wajar saja ketika semua paslon, memanfaatkan basis milenal dan generasi Z sebagai lumbung-lumbung suara. Karena hampir setengah para pemilih bangsa ini, adalah milenial dan generasi Z. Mari kaum milenial serta generasi Z, mari gunakan hak suara kita. Karena dari kitalah penentu untuk Nakhoda baru akan membawa kapal besar bangsa ini mau ke mana??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun