Mohon tunggu...
Ahmad Zaky Alfarisi
Ahmad Zaky Alfarisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

halooo selamat datang di blog ahmad zaky, saya mahasiswa UIN syarif hidayatulah jakarta prodi jurnalistik, saya memiliki beberapa hobi seperti olahraga, mendengarkan musik, menjelajahi alam liar, dan masih banyak lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fungsi Retorika Dakwah

2 Juli 2024   23:49 Diperbarui: 3 Juli 2024   00:02 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Ahmad Zaky
Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Secara aksiologis, dakwah memberikan banyak manfaat. Berdasarkan ayat dan hadis tentang dakwah, manfaat tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian:

1.  Manfaat bagi Da'i:
   - Memenuhi kewajiban berdakwah.
   - Mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.

2.  Manfaat bagi Mad'u (Objek Dakwah):
   - Memenuhi kewajiban belajar.
   - Mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.

3.  Manfaat bagi Alam:
   - Menjaga keseimbangan kosmos.
   - Memberikan kesejahteraan kepada seluruh makhluk, baik sebelum kematian maupun setelah kematian (kehidupan eskatologis).

Manfaat Retorika
Retorika membantu pembicara untuk menyampaikan materi secara efektif, efisien, dan menarik. Retorika juga membantu meyakinkan pendengar karena pesan yang disampaikan didasarkan pada data dan riset yang valid.

Retorika juga memberikan manfaat bagi pendengar, memungkinkan mereka untuk menerima pesan yang disampaikan pembicara secara komprehensif, mendalam, informatif, edukatif, dan advokatif.

Manfaat Retorika Dakwah
Berdasarkan manfaat retorika dan dakwah di atas, dapat disimpulkan beberapa manfaat retorika dakwah:

1. Efektivitas dan Estetika Pesan Dakwah:
   - Pesan dakwah yang meliputi akidah, syariah, dan akhlak dapat disampaikan dengan cara yang efektif, efisien, menarik, dan estetis.

2.  Penggunaan Teknik Ice Breaking dan Humor:
   - Da'i dapat menyisipkan teknik ice breaking dan humor dalam pidato untuk menghindari ceramah yang monoton dan bersifat monolog. Ini membuka ruang bagi pendengar untuk berinteraksi secara dialogis dan asertif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun