Mohon tunggu...
Ahmad Zaky Alfarisi
Ahmad Zaky Alfarisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

halooo selamat datang di blog ahmad zaky, saya mahasiswa UIN syarif hidayatulah jakarta prodi jurnalistik, saya memiliki beberapa hobi seperti olahraga, mendengarkan musik, menjelajahi alam liar, dan masih banyak lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Retorika Persuasif dalam Memengaruhi Massa

8 Mei 2024   00:16 Diperbarui: 8 Mei 2024   00:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami Retorika Politisi

Oleh: Ahmad Zaky Alfarisi dan Syamsul Yakin

Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Retorika memiliki arti yang luas, seperti seni berbicara (the art of speech), seni memengaruhi pendengar (the art of persuasion), seni berbicara efektif (the art of using language), dan masih banyak arti lainnya. Retorika sangat diperlukan oleh seorang politisi untuk memengaruhi khalayak ramai dengan cara memainkan kata kata dan seni berbicara yang dimilikinya.

Seorang politisi biasanya melakukan ceramah maupun pidato yang isinya ajakan kepada khalayak ramai, hal tersebut dilakukan oleh politisi agar memiliki banyak pengikut ataupun pihak yang mendukung contohnya seperti seorang politisi yang menyuruh masyarakat untuk memilihnya dengan dijanjikan sesuatu atau beberapa program. 

Terkadang juga digunakan untuk negosiasi akan suatu hal, tidak jarang juga seorang politisi menggunakan keahliannya untuk memenangkan perdebatan yang terjadi, karena dengan memahami retorika seorang politisi mampu memainkan kata-kata. Seorang politisi yang persuasif kerap kali terbukti  mampu menginspirasi masyarakat, memobilisasi massa, bahkan membuat sejarah baru sebuah negara-bangsa dengan kemampuan retorika yang dimilikinya.

Pada dasarnya, retorika politisi adalah seni berbicara yang digunakan politisi untuk membentuk citra diri, membentuk opini public, ataupun memaparkan visi dan misi kepada khalayak ramai. seorang  politisi tak jarang memakai keahlian retorika nya untuk melakukan negative campaign terhadap lawan  politik, merayu konstituen  dengan program dan janji kampanye. 

Tak jarang juga seorang politisi meminta dukungan dan berjanji yang namun ujung-ujung nya para politisi ini tidak menepati janji tersebut. seorang  politisi tak jarang memakai keahlian retorika nya untuk melakukan negative campaign terhadap lawan  politik, merayu konstituen  dengan program dan janji kampanye. Tak jarang juga seorang politisi meminta dukungan dan berjanji yang namun ujung-ujung nya para politisi ini tidak menepati janji tersebut.

Kesimpulannya, politisi menggunakan seni berbicara yang persuasif untuk memengaruhi pendengar terutama dalam ceramah persuasif. Dalam ceramah ini, politisi mengajak pendengar untuk melakukan tindakan tertentu. Seringkali sebagai bagian dari negosiasi politik. Retorika ini sangat penting dalam membentuk opini publik, mengubah pandangan pemilih, dan mendapatkan dukungan elektoral. 

Politisi seringkali menggunakan ceramah persuasif untuk menurunkan harga pangan, menawarkan pendidikan, dan kayanan kesehatan gratis. selain itu, retorika politisi juga bisa memobilisasi massa, menginspirasi masyarakat, bahkan membuat perubahan sejarah Namun, sayangnya, retorika ini juga sering digunakan untuk kampanye negatif terhadap lawan politik, tak jarang juga untun menyuarakan janji-janji manis yang ujung-ujungnya tidak ditepati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun