Oleh: Ahmad Zaky Alfarisi dan Syamsul Yakin
Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Retorika memiliki arti yang luas, seperti seni berbicara (the art of speech), seni memengaruhi pendengar (the art of persuasion), seni berbicara efektif (the art of using language), dan masih banyak arti lainnya. Retorika sangat diperlukan oleh seorang politisi untuk memengaruhi khalayak ramai dengan cara memainkan kata kata dan seni berbicara yang dimilikinya.
Seorang politisi biasanya melakukan ceramah maupun pidato yang isinya ajakan kepada khalayak ramai, hal tersebut dilakukan oleh politisi agar memiliki banyak pengikut ataupun pihak yang mendukung contohnya seperti seorang politisi yang menyuruh masyarakat untuk memilihnya dengan dijanjikan sesuatu atau beberapa program.Â
Terkadang juga digunakan untuk negosiasi akan suatu hal, tidak jarang juga seorang politisi menggunakan keahliannya untuk memenangkan perdebatan yang terjadi, karena dengan memahami retorika seorang politisi mampu memainkan kata-kata. Seorang politisi yang persuasif kerap kali terbukti  mampu menginspirasi masyarakat, memobilisasi massa, bahkan membuat sejarah baru sebuah negara-bangsa dengan kemampuan retorika yang dimilikinya.
Pada dasarnya, retorika politisi adalah seni berbicara yang digunakan politisi untuk membentuk citra diri, membentuk opini public, ataupun memaparkan visi dan misi kepada khalayak ramai. seorang  politisi tak jarang memakai keahlian retorika nya untuk melakukan negative campaign terhadap lawan  politik, merayu konstituen  dengan program dan janji kampanye.Â
Tak jarang juga seorang politisi meminta dukungan dan berjanji yang namun ujung-ujung nya para politisi ini tidak menepati janji tersebut. seorang  politisi tak jarang memakai keahlian retorika nya untuk melakukan negative campaign terhadap lawan  politik, merayu konstituen  dengan program dan janji kampanye. Tak jarang juga seorang politisi meminta dukungan dan berjanji yang namun ujung-ujung nya para politisi ini tidak menepati janji tersebut.
Kesimpulannya, politisi menggunakan seni berbicara yang persuasif untuk memengaruhi pendengar terutama dalam ceramah persuasif. Dalam ceramah ini, politisi mengajak pendengar untuk melakukan tindakan tertentu. Seringkali sebagai bagian dari negosiasi politik. Retorika ini sangat penting dalam membentuk opini publik, mengubah pandangan pemilih, dan mendapatkan dukungan elektoral.Â
Politisi seringkali menggunakan ceramah persuasif untuk menurunkan harga pangan, menawarkan pendidikan, dan kayanan kesehatan gratis. selain itu, retorika politisi juga bisa memobilisasi massa, menginspirasi masyarakat, bahkan membuat perubahan sejarah Namun, sayangnya, retorika ini juga sering digunakan untuk kampanye negatif terhadap lawan politik, tak jarang juga untun menyuarakan janji-janji manis yang ujung-ujungnya tidak ditepati