Mohon tunggu...
Yadi STP MM
Yadi STP MM Mohon Tunggu... Penulis - Science Content Writer PT Algarosan Nusantara

Berasal dari Rangkasbitung sekarang tinggal di Surabaya. Bekerja sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel Cerita Ksatria Ilalang Bab 31 Tabib yang Rendah Hati

4 Juni 2022   20:19 Diperbarui: 5 Juni 2022   05:27 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada malam hari itu juga, Jaka someh sudah kembali ke rumah Ceu Entin dengan ditemani oleh Raden Karta. Tidak membuang waktu, dia segera memberikan terapi pengobatan kepada suami Ceu Entin. Jaka Someh memijit beberapa titik refleksi di tubuh pasiennya. Pak adang merasakan kesakitan yang luar biasa.

"Aduuh...sakit ....ampun...Bapak tidak kuat lagi...pelan-pelan  mijitnya...aduuh..." 

Kata pak Adang sambil meringis kesakitan.

Tapi Jaka Someh tidak memperdulikannya, dia terus memijati beberapa titik anggota tubuh sang pasien, sambil sesekali menghiburnya dengan kata-kata.

"sabar ya pak...bapak tahan dulu...Insya Allah sakitnya cuma sebentar...sabar...sabar...pak...sakit sedikit tidak apa-apa...yang penting bisa segera sembuh...". 

Hibur Jaka Someh.

Setelah selesai, jaka Someh memberikan ramuaan kepada pasiennya. Sebagian ramuan di balurkan, dan sisanya di minumkan.

Jaka someh memberikan terapi pengobatan tersebut selama tiga malam berturut-turut. Malam kedua, saat di pijit, Pak Adang sudah tidak lagi merasakan sakit seperti pada saat pertama kali di pijit. Demikian juga pada malam ketiga, Pak Adang sudah merasa nyaman dengan pijitan Jaka Someh. Esoknya, Jaka Someh dan Raden Karta di beritahu bahwa, suami ceu Entin sudah mulai bisa berjalan, meskipun masih tertatih-tatih dan kaku.

" Someh, syukur Alhamdulillah...Kang Adang  sekarang sudah bisa jalan lagi meskipun masih...belum lancar..." 

Kata Ceu Entin dengan girangnya

"Alhamdulillah...." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun