Meskipun ragu, Asih pun membukakan pintunya. Panji langsung masuk ke dalam rumah. Asih terkejut melihat Panji yang langsung masuk ke dalam rumahnya.
“Kang Panji…keluar…jangan masuk…tidakada orang di sini…ayo keluardari rumah saya…kang…”
Panji memberi isyarat dengan jari telunjuknya, agar Asih diam tak bicara lagi
“Ssst…Asih...Diam dulu…akang cuma sebentar saja…”
Asih pun terdiam sesaat, kemudian dia bertanya kepada Panji
“Ada apa sih Kang Panji, apa yang mau akang sampaikan…?”
Panji memandangi wajah Nyi Asih, kemudian dengan cepat dia mencium wajah Asih yang memerah. Dia pun berkata
“Akang cuma mau bilang, kalau akang masih cinta sama kamu…”
Asih berusaha menolak ciuman Panji dengan tangannya. Namun tolakannya begitu lemahsehingga Panji pun langsung memegangi tangannya. Di ciumnya tangan Asih, sambil berkata
“Aduh akang rindu sekali…dengan kelembutan tangan kamu asih…”
Meskipun ada perasaan senang namun Asih masih tetap berusaha menolak Panji.