Mohon tunggu...
Yadi Pebri
Yadi Pebri Mohon Tunggu... Wiraswasta - #MerawatSilaturahim

Founder RuangGagasan.id "Suatu hari nanti saya akan punya beberapa buku yang saya tulis dan saya akan banyak menghabiskan hari-hari dengan penuh kegembiraan" #Believe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Modal Pemuda Perantau untuk Memajukan Tanah Kelahiran

13 November 2017   11:16 Diperbarui: 12 Februari 2020   12:59 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa indonesia salah satu negara terluas di dunia berdasarkan luas kepulauan dan perairan, yang terbagi dalam 513 kab/kota di seluruh pelosok negeri.

Dengan Penduduk lebih kurang 261 juta jiwa orang, dan sampai tahun 2045 kita akan mengalami bonus demografi dimana yang berusia 15-64 tahun mendominasi 50-70 persen.

Ada 415 kabupaten hampir semuanya masuk kategori daerah berkembang dan tertinggal, Rata-rata anak-anak muda yang belajar dan mencari ilmu di kota-kota terdekat atau di kota-kota maju di indonesia.

Seluruh anak muda yang mencari ilmu itu kita sebut mereka semua pemuda perantau, mencari ilmu pengetahuan dan lain-lain, agar kelak di kemudian hari bisa berpartisipasi dalam misi Memajukan Tanah Kelahiran mereka.

Tentunya mereka semua harapan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya, adapun modal yang harus dimiliki oleh pemuda-pemuda perantau itu untuk berkontribusi membangun daerah atau Memajukan Tanah Kelahiran, Kita menyebutnya dengan KEKEK singkatan dari Kesadaran, Kepribadian dan Komitmen.

  • Kesadaran

Pemuda perantau harus menyadari bahwa dirinya harapan keluarga dan masyarakat, harus punya kesadaran bahwa kelak pulang membawa hasil dari perantauan yang harus di aplikasikan di tengah-tengah masyarakat.

Kesadaran ini harus muncul dalam pikiran pemuda perantau, bahwa tugasnya juga sebagai kaum intelektual muda sebagai pelopor perubahan dan Konseptor peradaban.

  • Kepribadian

Yang satu ini takkala pentingya, pemuda perantau harus punya kepribadian sesuai salah satu isi dari Trisakti Bung Karno, "Berkepribadian dengan Berkebudayaan".

Jangan sampai jadi pribadi yang tidak berkepribadian baik, dan terkena arus globasisasi yang menyebabkan terjebak dalam kubangan hedonisme.

  • Komitmen

Apa jadinya orang-orang yang punya kesadaran dan kepribadian, namun tidak memiliki komitmen, untuk Memajukan Tanah Kelahiran. Lihatlah apa yang sudah terjadi di sekitaran kita dari berbagai profesi dan pejabat-pejabat daerah maupun pusat,

Mereka orang-orang terdidik karena tidak memiliki komitmen, banyak yang tersandung kasus korupsi, suap dan  pungli dan lain lain. Ada juga yang kerja hasilnya tidak maksimal dan serba formalitas dan pencitraan dengan harapan pujian baik di oleh pimpinan namun hasilnya nol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun