Mohon tunggu...
Yadin Nuryadin
Yadin Nuryadin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masa Depan Akan Menantikan Tulisanmu

Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Efektivitas Debat dalam Menguji Gagasan dan Pemikiran: Apakah Debat Masih Relevan dalam Membuktikan Kualitas dan Kapabilitas Seseorang?

22 Januari 2024   12:20 Diperbarui: 22 Januari 2024   13:47 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Wiyono debat merupakan kegiatan bertukar pikiran antara dua orang atau lebih yang masing-masing berusaha mempengaruhi orang lain untuk menerima usul yang disampaikan. 

Debat merupakan silang pendapat tentang tema tertentu antara pihak pendukung dan pihak penyangkal melalui dialog formal yang terorganisir (M. Jazeri, 2010:48). 

Jika kita lihat secara etimologis ketika mendengar kata "Debat" fikiran kita akan langsung terarahkan pada sebuah aktivitas yang dimana terdiri dari orang yang berbeda pendapat dan pemikiran yang membahas sebuah topik debat yang diangkat, suasana panas yang akan terbangun dari saling tukar opini dan argumentasi yang dilakukan.

Lalu apa sih tujuan debat? Debat sejatinya dilakukan untuk mencari pembenaran dari topik yang diperdebatkan dan meyakinkan lawan bicara kita bahwa apa yang kita utarakan adalah sebuah hal yang dapat dibenarkan dan dipertanggungjawabkan, tentang bagaimana cara mempertahankan argumen dan pendapat dengan landasan, teori dan data yang dijadikan patokan utama dalam menyampaikan buah fikir kita dalam sebuah perdebatan sehingga argumen yang kita bangun tidak asal-asalan dan tanpa landasan sehingga dapat dengan mudah dipatahkan oleh lawan.

Debat yang dibangun dalam sebuah forum tentunya tidak sama dengan debat yang dilakukan secara spontan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi mempunyai struktural dan juga mekanisme yang terorganisir, mulai dari waktu penyampaian argumentasi, sesi sanggah dan tanya jawab yang tersaji dalam sebuah perdebatan serta pasti ada satu topik perdebatan yang biasa disebut "Mosi" yang dijadikan sebagai bahan perdebatan sehingga sesuai dengan alur dan tujuan dan tidak keluar dari mekanisme yang telah ditentukan.

Bagaimana cara debat menguji kualitas seseorang? Dalam sebuah perdebatan akan ada yang dinamakan dengan istilah "Pro" dan "Kontra" yang dimana dua hal tersebut merupakan dua peran yang berbeda dan keduanya harus saling menguatkan tentang apa yang diperdebatkan. 

Dalam debat seseorang akan dituntut berfikir cepat dan juga melakukan improvisasi mengenai mosi yang diangkat atau bahkan pertanyaan dan sanggahan yang dilontarkan oleh lawan debat yang harus kita jawab atau jelaskan secara spontan pada saat itu juga yang tentunya harus disertai dengan landasan dan data yang kuat untuk mendukung argumen yang kita sampaikan agar sesuai dengan apa yang ditanyakan. 

Maka dari itu ketika seseorang ingin melakukan debat harus dibekali dengan wawasan yang luas dan juga keberanian yang tinggi untuk menyampaikan apa yang difikirkan yang membuat "panelis" sebagai penilai debat terkesan dan memberikan penilaian. Selain itu  debat juga dapat menguji mental seseorang ketika apa yang yang disampaikan oleh kita di bantah oleh lawan dan harus tetap tenang dan tidak melibatkan emosi dalam sebuah perdebatan.

Ada banyak sekali debat yang dilakukan yang tentunya memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing, mulai dari debat yang dilakukan dalam perlombaan, debat dalam menentukan ketua organisasi bahkan hingga dalam menentukan presiden dan waki presiden juga dilakukan dengan sebuah perdebatan untuk menguji kualitas dan membuat masyarakat melihat sendiri kemampuan dan kapabilitas dari calon presiden yang mereka akan pilih. Hingga saat ini debat masih menjadi pilihan yang cukup efektif dalam pengujian gagasan dan pemahaman seseorang dengan berbagai variabel dan jenis yang ada dalam debat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun