Jembatan Leuwi Bonceret di Desa Bunijaya Kecamatan Pagelaran Cianjur Selatan kondisinya sangat mengkhawatirkan, selain papan dasar jembatan banyak yang patah dan berlubang, gelagar besinya juga sudah berkarat dan hampir putus di beberapa bagian. Jika hal ini tidak segera diperbaiki maka bisa jadi akan menimbulkan korban jiwa. Meskipun saat ini belum menelan korban, beberapa orang yang lewat jembatan ini mengaku merasa was-was. Apalagi jembatan ini merupakan sarana vital yang menghubungkan Desa Bunijaya, Desa Pangadegan, Desa Situhiyang Kecamatan Pagelaran, yang setiap harinya dilewati ratusan orang. Jembatan yang panjangnya 30 meter dan lebarnya 4 meter ini merupakan jalan alternatif bagi warga yang ingin menuju kota, selain itu jembatan ini bagi petani di sekitarnya merupakan sarana vital untuk mengangkut hasil pertanian mereka. "Setiap hari yang lewat jembatan ini ada ratusan orang Pak, kebanyakan naik sepeda motor, dari pagi sampai sore tidak ada sepinya," tutur Nani warga Desa Bunijaya, Pagelaran. Nani mengemukakan, kerusakan jembatan ini sudah lama namun kelihatan parah pada saat sekarang. Yang cukup membahayakan adalah papan pijakan banyak yang patah dan keropos di beberapa bagian, oleh karena itu kendaraan roda dua yang melewati harus waspada dan selalu berhati-hati. Kerusakan lain adalah besi gelagar yang menyangga papan-papan pijakan juga berkarat saking lamanya, bahkan di beberapa bagian jembatan ada yang hampir patah sehingga bila dilewati jembatan bergoyang-goyang. Menurut pantauan jembatan Leuwi Bonceret ini kondisinya cukup mengkhawatirkan jika secepatnya tidak diperbaiki akan membawa kerugian berbagai fihak terutama pengguna jembatan yang setiap hari melewati jembatan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H