Mohon tunggu...
Yanti Ruwimartin
Yanti Ruwimartin Mohon Tunggu... -

Mengurus rumah, melayani suami, mendidik anak dan mengajar di sekolah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat dari Jauh

27 April 2011   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelapkah tidurmu semalam.

Selelap kepongahan orang-orang zalim

yang kini dengan bangga

menginjak-injak kami.

Nikmatkah pagimu kini

dengan segelas kopi dan sarapan mengepul

sambil menyaksikan berita di televisi

Tentang kedukaan dan rintih kami.

Pernahkah terlintas di benakmu?

Pernahkah teringat di dalam doamu?

Pinta untuk saudaramu yang terzalimi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun