Nelson Mandela merupakan sosok pejuang yang sangat luar biasa, bagaimana tidak, dari sekitar 52 tahun perjuangannya sebelum akhirnya menjadi Presiden pada tahun 1994, lebih dari separuh waktunya atau lebih dari 27 tahun diantaranya dihabiskan di dalam penjara.
Pada tahun 1942, saat usianya 25 tahun, Nelson Mandela bergabung dengan Partai Kongres Afrika Selatan (ANC). Tahun 1962 dia dipenjarakan dan baru dibebaskan tahun 1990. Perjuangannya terus berlanjut sampai akhirnya mendapatkan Nobel Perdamaian pada tahun 1993. Setahun kemudian, dia terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan.
Besok, tanggal 18 Juli 2010, Nelson Mandela genap berusia 92 tahun, menandai perjuangannya yang sudah 67 tahun sejak beliau menjadi anggota ANC.
Atas usulan dari duta besar Afrika Selatan di PBB, Baso Sangqu, Majelis Umum PBB telah menetapkan tanggal 18 Juli sebagai Hari Mandela Internasional.
Menurut situs Yayasan Mandela, pada Hari Mandela Internasional disarankan setiap orang melakukan aksi sosial selama 67 menit untuk membantu komunitas disekitarnya. Hari Mandela bukanlah hari untuk pidato, atau demonstrasi, tidak juga merupakan hari libur.
Kenapa 67 menit, alasannya adalah untuk mengenang secara simbolik atas perjuangan beliau yang telah mencapai 67 tahun.
Berbagai macam kegiatan telah tercatat akan dilakukan oleh masyarakat seluruh dunia, untuk di Afrika Selatan sendiri, akan ada sekitar 17 kegiatan yang akan dilakukan oleh Korporasi, 5 kegiatan akan dilakukan oleh pihak pemerintah dan 77 kegiatan akan dilakukan oleh para organisasi di Afrika Selatan. Untuk tingkat internasional, kantor PBB dibeberapa negara juga akan melakukan kegiatannya.
Jenis kegiatanpun bermacam-macam, ada yang membantu mendirikan taman sayuran, membaca cerita untuk anak-anak, mendonasi ke panti asuhan atau sekolahan, dan juga donor darah.
Semoga Hari Mandela Internasioanl dapat menginspirasi bangsa Indonesia agar perayaan-perayaan seperti Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional, dan lain-lain, dapat diisi dengan kegiatan sosial sesuai dengan jiwa perjuangan dari masing-masing hari tersebut. Bukan seperti sekarang ini yang lebih terfokus kepada perayaan yang sifatnya seremonial dengan sambutan petinggi negara.
Sunber berita:
- Kolom opini Rosihan Anwar pada Kompas Daily 17 Juli 2010