Mohon tunggu...
SETIYO HADI
SETIYO HADI Mohon Tunggu... -

Fokus Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bedah Rasa Ingin Tahu

13 November 2013   13:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:13 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa Ingin tahu telah menjadi awal dari perkembangan pengetahuan (knowledge), ilmu pengetahuan (science) dan teknologi (technology). Emosi dari rasa ingin tahu merupakan hasrat dasar kehidupan manusia dalam upaya mempertahankan hidupnya (survive) di alam ini.

Adanya rasa ingin tahu dalam diri manusia karena keberadaan manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu manusia ada didorong karena beberapa sebab, yaitu:


  1. Keterbatasan fisik manusia.
  2. Kebutuhan manusia
  3. Berbagai kesulitan-kesulitan yang dihadapi manusia
  4. Kekaguman manusia terhadap keluasan dari alamsemesta


Keterbatasan fisik manusia dalam ukuran, kekuatan, kecepatan, panca indera serta usia, mendorong manusia mendayagunakan akalnya untuk mengatasi berbagai keterbatasan fisik ini. Muncul dalam emosi akal manusia untuk mengetahui berbagai keterbatasan fisiknya dan keinginan tahuannya dalam upaya mengatasi berbagai keterbatasan yang ada.

Kebutuhan manusia mendorong manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Misal: kala purba dulu manusia butuh makan, maka manusia berupaya mencari berbagai sumber makanan dan cara menemukan sumber makanan. Keinginan tahuan tentang berbagai sumber makanan dan keingintahuan cara menemukan sumber makanan mendorong muncul pengetahuan dan teknologi dalam menemukan bahan makanan.

Kesulitan yang dihadapi manusia, bisa karena kondisi alam maupun karena interaksi sosial, mendorong manusia untuk mengetahui apa-apa yang menjadi kesulitan dalam hidup ini serta mengetahui bagaiamana mengatasi berbagai kesulitan hidup itu. Hujan deras mendorong manusia untuk berteduh di gua, serta mendorong manusia untuk membuat alat-alat pelindung dari terpaan hujan misalnyaa; payung serta jas hujan.

Alam raya yang luas ini menjadi manusia bertanya-tanya tentang berbagai fenomena alam. Mengapa terjadinya siang malam? Apa yang terjadi tatkala siang atau malam? Bagaimana dampaknya fenomena siang malam bagi kehidupan manusia?

Sehingga dapat dikatakan bahwa rasa ingin tahu manusia adalah proses yang terdapat input dan outputnya. Input (masukan) dari proses rasa ingin tahu adalah keterbatasan manusia, kebutuhan, adanya kesulitan hidup yang dihadapi manusia, serta kekaguman manusia terhadap alam raya.

Proses yang terjadi dari rasa ingin tahu diawali dengan muncul pertanyaan yang menjadi permasalahan. Pertanyaan muncul itu secara naluriah terjadi dengan enam pertanyaan pokok yang terjadi, yaitu: apa, kapan, di mana, siapa, mengapa dan bagiamana.

Out put atau hasil dari rasa ingin tahu berupa pengetahuan, ilmu pengetahuan dan teknogi. Dalam kontek penelitian (research) menjadikan rasa ingin tahu menjadi bagian awal yang sangat penting mendorong hasil penelitian yang akurat dan bermanfaat. Y. Setiyo Hadi, 13112013)

Hubungi penulis di email= setiyohadi 2012@gmail.com dan no hp 081232299854 (sms terlebih dahulu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun